Mataram Akan Kaji Pembangunan Waduk Dalam Kota

id waduk

"Kita akan melakukan kajian agar pembangunan waduk untuk menampung air dari timur bisa dibangun di dalam kota, sehingga dapat dilakukan penataan"
Mataram,  (Antara NTB)- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan melakukan kajian pembangunan waduk di dalam wilayah kota bagian timur untuk mencegah terjadinya banjir di daerah ini.

Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh di Mataram, Kamis, menilai pembangunan waduk ini merupakan salah satu program jangka panjang pemerintah kota untuk mengantisipasi terjadinya banjir seperti yang terjadi pada Sabtu (2/5).

"Kita akan melakukan kajian agar pembangunan waduk untuk menampung air dari timur bisa dibangun di dalam kota, sehingga dapat dilakukan penataan," katanya.

Wali kota menilai, wacana pembangunan waduk di luar kota yakni kawasan Gerimak yang merupakan wilayah Kabupaten Lombok Barat tentu membutuhkan komunikasi panjang dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

Oleh karena itu, agar proses pembangunan waduk ini dapat segera ditindaklanjuti, sebaiknya waduk dibangun di dalam kota.

Di samping itu, pemerintah kota juga dapat melakukan penataan terhadap waduk itu sekaligus menjadi pusat rekreasi.

Menurut dia, wilayah yang tepat menjadi tempat untuk pembangunan waduk adalah di kawasan Turide dekat Sungai Remeneng yang menjadi sungai perbatasan Kota Mataram dengan Kabupaten Lombok Barat, dan menjadi salah satu sumber jalur air dari hulu.

"Jika kajian kita ini bisa memungkinkan, maka pemerintah kota akan segera membuat DED (detailed engineering design) untuk diusulkan ke balai wilayah sungai (BWS)," kata Ahyar.

Dikatakannya, dari DED itu dapat diketahui kebutuhan anggaran untuk pembangunan waduk tersebut. Dari pembahasan awal, kebutuhan lahan untuk waduk sekitar dua hingga lima hektare.

"Jadi anggaran utama yang harus kita persiapkan adalah anggaran pembebasan lahan," ujarnya.

Wali kota mengatakan, rencana pembangunan waduk dinilai efektif untuk mengantisipsi banjir di Kota Mataram sebagai wilayah bagian hilir.

Pasalnya, kata dia, berbagai kegiatan rutin seperti perbaikan infrastruktur drainase, saluran, normalisasi sungai, dan lainnya sudah dilakukan dalam lima tahun terakhir ini, namun ternyata banjir masih terjadi di Kota Mataram.

"Pemerintah sudah melakukan antisipasi, tetapi jika curah hujan dan volumen air dari timur (hulu) tinggi, Mataram pasti akan terkena imbasnya. Karena itu, keberadaan waduk ini sangat penting," katanya. (*)