Kemkominfo tingkatkan kecakapan digital anak muda

id Kemenkominfo, Indonesia Emas 2045, Disrupsi teknologi digital, Transformasi Digital

Kemkominfo tingkatkan kecakapan digital anak muda

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria. (ANTARA/HO-Kementerian Komunikasi dan Informatika)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) fokus meningkatkan kecakapan digital anak-anak muda yang akan menjadi penerus bangsa dan menyukseskan visi Indonesia Emas 2045. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menyebutkan agenda prioritas itu dapat menuntun Indonesia memiliki generasi yang produktif dan membangun negeri.

“Hal yang harus kita lakukan sejak sekarang adalah mendirikan keterampilan digital buat generasi muda. Itu sangat penting karena dunia makin terkoneksi dengan internet, teknologi juga makin berkembang, disrupsinya luar biasa,” ungkap Nezar dalam siaran persnya, Senin.

Nezar mengatakan Indonesia saat ini tengah memasuki masa bonus demografi, masa bonus demografi merupakan momentum sejarah yang penting karena artinya kelompok penduduk usia produktif di antara usia 17-45 tahun berjumlah lebih dari 60 persen populasi.

Beragam negara maju seperti China dan Jepang telah terbukti berhasil memanfaatkan bonus demografinya untuk menciptakan kemandirian ekonomi dan produktivitas nasional. Berkaca dari itu, agar kesempatan emas yang dimiliki Indonesia bisa termanfaatkan dengan baik, maka generasi muda harus dibekali keterampilan-keterampilan yang tengah berkembang dan relevan di masa kini tak terkecuali dengan kecakapan digital.

Generasi muda harus mengenal beragam teknologi yang berkembang agar nantinya bisa dimanfaatkan untuk mendukung kemandirian Indonesia di bidang ekonomi, sosial, hingga budaya dan bernegara. Langkah itu merupakan hal yang wajar karena setiap negara yang dihadapkan dengan bonus demografi tentunya harus menyiapkan taktik yang tepat agar kemajuan negara bisa tercapai.

Apalagi saat ini, bonus demografi Indonesia tengah berada di puncaknya sehingga penciptaan kecakapan digital untuk generasi muda tidak boleh disia-siakan dan harus menjadi perhatian. “Tahun 2045 itu kan gak jauh lagi, sekarang 2023 berarti sisa 22 tahun lagi, berarti kurang empat periode presiden lagi. Di tahun 2030, saya kira kita harus sudah siap,” ujar Nezar.

Baca juga: Dirut BAKTI berkomitmen percepat konektivitas digital
Baca juga: Gubernur Zulkieflimansyah meresmikan gedung baru perpustakaan NTB


Adapun salah satu program yang telah rutin dijalankan Kemenkominfo dalam penciptaan generasi muda yang cakap digital ialah lewat Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), tercatat sejak dijalankan sudah ada lebih dari 22 juta masyarakat Indonesia yang mendapatkan ilmu mengenai empat pilar literasi digital terdiri dari kecakapan digital, budaya digital, etika digital, serta keamanan digital.