Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, melakukan uji coba teknologi "konabijin" atau serbuk besi dalam proses menanam padi sebagai upaya meningkatkan produksi padi di kota itu.
"Dengan keterbatasan lahan pertanian di Kota Mataram, penerapan teknologi pertanian diperlukan agar produksi bisa maksimal," kata Sekretaris Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Hj Tri Utami di Mataram, Kamis.
Hal tersebut disampaikan menyikapi realisasi produksi gabah kering giling (GKG) di Kota Mataram yang baru mencapai 14.712 ton sampai minggu ketiga Agustus 2023, dari target 25.000 ton per tahun.
Sementara itu luas baku sawah (LBS) pertanian Kota Mataram seluas 1.472 hektare, dengan produksi rata-rata 6,5 ton per hektare.
Menurutnya, program uji coba teknologi konabijin atau menanam padi dengan menggunakan serbuk besi ini diprediksi mampu meningkatkan produksi padi hingga 8-9 ton per hektare.
"Program uji coba itu merupakan kerja sama dengan salah satu pengusaha dari Jepang. Nama pelaksananya Tuan Isihara, dia yang turun langsung dan memberikan edukasi ke para penyuluh," katanya.
Untuk lokasi uji coba saat ini baru dilaksanakan di Kecamatan Ampenan dengan luas tanam demplot menggunakan serbuk besi sekitar 1,5 hektare.
Dari hasil evaluasi, padi yang ditanam dengan menggunakan serbuk besi memiliki pertumbuhan daun dan malai padi sangat bagus. Untuk produksi akan diketahui setelah panen apakah sesuai target 8-9 ton per hektare atau tidak.
"Jika teknologi serbuk besi ini berhasil maka teknologi itu akan ditularkan ke kelompok tani lainnya. Saat ini untuk kecamatan lain, masih sosialisasi," katanya.
Di sisi lain, lanjutnya, untuk mencapai target produksi padi di Kota Mataram, Distan Mataram juga telah mengusulkan bantuan sarana produksi pertanian (saprodi) ke pemerintah pusat.
"Sesuai dengan harapan Menteri Pertanian RI saat berkunjung ke Kota Mataram pada Sabtu (12/8-2023), bahwa NTB bisa jadi lumbung pangan," katanya.
Karena itulah, berbagai upaya penerapan teknologi pertanian terus digencarkan untuk meningkatkan produksi di tengah tantangan alih fungsi lahan.
"Alih fungsi lahan menjadi tantangan utama kami. Hal itulah jadi salah satu pemicu produksi padi Mataram tahun 2022 tidak mencapai target 25 ribu ton, dengan realisasi 24.663 ton," katanya.
Berita Terkait
Jaksa titip penahanan tersangka korupsi KUR BRI di Lapas Lobar
Kamis, 16 Mei 2024 19:41
Volume sampah di Mataram meningkat hingga 2 ton selama musim haji
Kamis, 16 Mei 2024 16:07
DLH siapkan 6.900 biopond untuk budi daya maggot di Mataram
Kamis, 16 Mei 2024 16:02
TPST modern Sandubaya Mataram siap diuji coba
Kamis, 16 Mei 2024 12:54
Disdik Mataram larang kegiatan perpisahan siswa di luar sekolah
Kamis, 16 Mei 2024 12:46
Distan Mataram keluarkan izin pemasukan ayam bekudari dari luar daerah
Kamis, 16 Mei 2024 12:45
Gedung Pusdalops Penanggulangan Bencana Mataram ditender
Kamis, 16 Mei 2024 12:43
Ancam sebar video mesra, cewek gemoy asal Jambi ini peras pacar hingga Rp270 juta
Rabu, 15 Mei 2024 15:08