Pemkab Lomtim gelar gebyar stunting

id Gebyar stunting di Lombok Timur,Stunting, Bayi sehat

Pemkab Lomtim gelar gebyar stunting

Sekda Lombok Timur,NTB, HM Juaini Taofik saat melakukan rapat persiapan gebyar stunting 2023 di Selong, Jumat (25/8/2023) (ANTARA/HO-Humas Pemkab Lombok Timur)

Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama UNICEF dan Sobat menggelar gebyar stunting dalam rangka mendukung pencepat penurunan stunting di daerah setempat.

"Gebyar ini mengangkat tema "Cegah Wasting Supaya Tidak Jadi Stunting," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur H M Juaini Taofik pada rapat persiapan gebyar stunting bersama UNICEF dan sejumlah Kepala OPD terkait di Selong, Jumat.

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dalam menekan angka stunting dan mendukung program pemerintah pusat dalam mempercepat penurunan stunting 14 persen hingga 2024. "Gebyar stunting dilaksanakan dengan tujuan untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat," katanya.

Sekda juga berharap kegiatan tersebut dapat tersosialisasikan dengan baik, sehingga berjalan dengan lancar. Kepada seluruh stakeholder terkait untuk tidak cepat puas terhadap target penurunan stunting yang tercapai. "Target penurunan stunting di angka 14 persen, masih cukup tinggi jika di lihat secara global," katanya.

Ia pun mengingatkan untuk pemilihan lokasi acara yang strategis dan memenuhi kriteria, sehingga kegiatan tersebut dapat tersampaikan secara optimal kepada seluruh masyarakat.

Acara tersebut rencananya akan di gelar selama dua hari tanggal 29 dan 30 Agustus mendatang di Taman Tugu Selong sebagai bagian dari rangkaian HUT RI ke-78 dan Hari Jadi Lombok Timur ke-128.

Direncanakan pula akan di gelar lomba mewarnai dalam acara tersebut yang akan di ikuti oleh sekitar 150 anak dari lembaga PAUD yang berada di sekitaran wilayah Selong dan dirangkaikan juga dengan adanya kegiatan talkshow dari para orang tua murid dan lomba lainnya. "Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat untuk mempercepat penurunan stunting di 2023," katanya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lombok Timur menyebut berdasarkan data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (ePPGBM) pada tahun 2018 hingga 2022, kasus stunting di daerah itu mengalami penurunan, dari 26,45 persen menjadi 16,9 persen.

"Kasus stunting di Lombok Timur pada 2023 menurun atau sebanyak 20.890 balita, sedangkan pada 2021 sebanyak 21.745 balita," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Fathurrahman.

Baca juga: Pemkab Bima NTB evaluasi program penurunan stunting
Baca juga: DKP Badung cegah stunting melalui Gemarikan


Ia mengatakan jumlah kasus stunting di 2018 mencapai 26,45 persen, turun menjadi 26,11 persen pada 2019. Kemudian, pada 2020 turun menjadi 21,07 persen, 2021 menjadi 18,13 persen, dan 2022 16,9 persen. "Artinya, ada penurunan kasus stunting di Lombok Timur. Target 14 persen di 2024 bisa tercapai," katanya.