Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata untuk kawasan Solo Raya dengan mendirikan Politeknik Pariwisata di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
"Politeknik Pariwisata Solo Raya ini menjadi kawah candradimuka bagi SDM pariwisata ke depan. Ini penting dan strategis untuk perkembangan pariwisata kita ke depan," katanya pada Topping off Gedung Kuliah Politeknik Pariwisata Solo Raya Dusun 1 Nglangak, Desa Kwangen, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Kamis.
Ia juga memastikan pembangunan Politeknik Pariwisata Solo Raya di atas lahan 20,3 hektar tersebut akan tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat manfaat. "Lahan ini akan kami manfaatkan secara totalitas, bukan hanya harga tanah yang naik tapi SDM di Solo Raya, termasuk Kecamatan Gemolong akan meningkat," katanya.
Ia juga berharap politeknik tersebut dapat memberikan kesempatan kepada anak muda untuk mencari lapangan kerja. "Targetnya 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024," katanya. Pihaknya mencatat dari seluruh Politeknik Pariwisata yang berada di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 100 persen lulusannya terserap di dunia kerja.
"100 persen lulusan terserap, 70 persen masih kerja di industri. Bahkan di tahun terakhir sudah kerja, kadang lupa ambil ijazah. Lainnya buka usaha dan membuka lapangan kerja," katanya.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan pembangunan Politeknik Pariwisata Solo Raya memberikan efek berkesinambungan bagi perekonomian sekitar. "Baru rasan-rasan (membicarakan pembangunan) saja sudah menaikkan harga tanah. Di sini biasanya Rp500 ribu/meter, sekarang naik jadi Rp3 juta/meter," katanya.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga sebut desa wisata membangun Indonesia
Baca juga: Pemkot Mataram dibantu Kemenparekraf membeli alat permainan wisata
Baca juga: Menparekraf Sandiaga sebut desa wisata membangun Indonesia
Baca juga: Pemkot Mataram dibantu Kemenparekraf membeli alat permainan wisata
Ia mengatakan keberadaan politeknik disambut baik oleh masyarakat. Apalagi, menurut dia wilayah utara Sungai Bengawan Solo merupakan kantong kemiskinan di Kabupaten Sragen. "Oleh karena itu, diharapkan ini bisa meningkatkan roda perekonomian," katanya.