Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mencatat sejumlah fasilitas umum seperti jalan dan jabatan rusak akibat cuaca ekstrem yang terjadi di akhir 2024 dan awal 2025.
"Ada tiga jambatan yang rusak akibat cuaca ekstrem atau bencana banjir di Lombok Tengah," kata Kepala BPBD Lombok Tengah Ridwan Maruf di Lombok Tengah, Kamis.
Selain merusak jambatan di wilayah Kecamatan Pujut dan Praya Barat, hujan lebat yang terjadi pada 31 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025 itu juga mengakibatkan tanah longsor di wilayah Kecamatan Batukliang, Praya Timur, dan Janapria.
"Untuk kerugian material dampak cuaca ekstrem itu sedang dilakukan asesmen," katanya.
Baca juga: Cuaca ekstrem, Lombok Tengah kini berstatus darurat bencana
Ia mengatakan hujan lebat yang disertai angin kencang juga merusak 32 rumah di wilayah Desa Semoyang, Kecamatan Praya Timur, namun tidak ada korban jiwa dalam bencana hidrometeorologi tersebut.
"Ada dua warga yang mengalami patah tulang akibat tertimpa kayu atap rumah yang rusak akibat puting beliung," katanya.
"Sejumlah rumah warga juga terendam banjir, namun kondisi saat ini telah normal," tambah dia.
Baca juga: BPBD data dampak cuaca ekstrem di Lombok Tengah
Untuk bantuan logistik kebutuhan masyarakat telah diberikan langsung pascakejadian seperti makanan siap saji dan kebutuhan lainnya.
"Bantuan kedaruratan telah kami berikan," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan peluang potensi hujan di awal 2025 di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masih tinggi.
"Masyarakat diharapkan tetap waspada," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat Angga Permana.
Baca juga: Para korban banjir di Lombok Tengah dapat bantuan logistik
BMKG menyatakan pada dasarian I Januari 2025 (1 – 10 Januari 2025) terdapat peluang curah hujan lebih 100 milimeter/dasarian di sebagian besar wilayah di Provinsi NTB dengan probabilitas 60 hingga 90 persen.
Kemudian terdapat pula peluang curah hujan lebih 150 milimeter/dasarian yang terjadi di sebagian Lombok Timur bagian barat.
"Sebagian kecil Sumbawa dan Tambora dengan probabilitas 40 - 60 persen," katanya.
Baca juga: 13 rumah rusak dampak cuaca ekstrem di Lombok Tengah