Tujuh sastrawan Indonesia semarakkan Apresiasi Seni NTB

id Sastarawan NTB

Tujuh sastrawan Indonesia semarakkan Apresiasi Seni NTB

Ilustrasi sastrawan (ANTARA/Dodo Karundeng) (1)

"Para penyair ini akan menampilkan hasil karya terbaiknya"

Mataram (Antara NTB) - Tujuh sastrawan atau penyair Indonesia akan menyemarakkan kegiatan Apresiasi Seni Nusa Tenggara Barat yang diselenggarakan di Museum NTB 17 November.

Para sastrawan atau penyair itu, akan membacakan puisi dan cerpen dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas sastra di kota Mataram bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

"Para penyair ini akan menampilkan hasil karya mereka untuk kemudian dibacakan di hadapan para penyair lainnya dan penonton yang hadir," kata Sastrawan asal NTB Kiki Sulistyo di Mataram, Senin.

Ia menyebutkan, para penyair atau sastrawan kenamaan yang hadir itu, diantaranya Ahda Imran asal Bandung, Jawa Barat. Selanjutnya, AS Laksana asal Jakarta, kemudian Joko Pinurbo (Yogyakarta), Kiki Sulistyo, Sindu Putra (Mataram), Wayan Sunarta (Bali) dan Yusi Pareanom (Jakarta).

Kiki menuturkan, kegiatan apresiasi seni terhadap sastra itu dilakukan sebagai bentuk mengembangkan karya sastra di Lombok yang relatif berjalan bagus. Itu bisa dilihat dari berkembangnya komunitas sastra, penulis muda yang banyak menulis di media massa, termasuk keterlibatan sastrawan asal NTB di berbagai kegiatan nasional, termasuk jumlah buku yang banyak diterbitkan.

Ia mengatakan peserta yang akan dilibatkan dalam acara apresiasi seni NTB itu, adalah para mahasiswa, guru, pelajar, dan masyarakat umum. Tidak ketinggalan, berbagai komunitas sastra di Pulau Lombok yang berkembang dan telah memiliki hampir 1.000 anggota juga akan hadir.

"Kalau melihat perkembangan saat ini, penulisan cerpen, puisi dan novel relatif merata dan seimbang. Khusus di Lombok, didominasi penulis cerpen," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Museum NTB, Baiq Maya Rahmayati mengatakan mengapresiasi kegiatan tersebut. Karena itu, keterlibatan Museum NTB dalam acara itu, untuk memfasilitasi kegiatan dan bentuk tanggung jawab daerah melihat potensi sumber daya manusia NTB khususnya sastra yang terus berkembang pesat, seperti banyaknya tumbuh penulis-penulis karya sastra di NTB.

Untuk itu, Museum NTB terus mendorong program kegiatan yang berkaitan dengan sastra tidak hanya sekali dilaksanakan. Namun, diharapkan bisa setiap tahun, sehingga minat masyarakat khususnya kalangn generasi muda dalam menggeleti karya sastra semakin meningkat.

"Museum sangat berkomitmen memfasilitasi berbagai kegiatan terlebih kegiatan Apresiasi Seni," katanya.

Karena itu, ke depan kata dia, bukan hanya kegiatan sastra para sastrawan terkenal saja yang akan ditampilkan, melainkan juga hasil karya sastra para pelajar, dan mahasiswa.

"Jadi kita ingin dengan adanya kegiatan ini, ke depan museum bisa bertransformasi tidak lagi hanya dikenal sebagai tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga bisa menjadi destinasi wisata sekaligus sarana edukasi karya sastra," tandasnya. (*)