Puluhan siswa di Kota Mataram ikuti pelatihan literasi jurnalistik

id Siswa Mataram ikut pelatihan literasi jurnalistik,Dinas Perpustakaan,NTB

Puluhan siswa di Kota Mataram ikuti pelatihan literasi jurnalistik

Kepala Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Nusa Tenggara Barat (NTB) Riza Fahriza (kanan) menyampaikan materi literasi jurnalistik kepada puluhan siswa di Kecamatan Ampenan Kota Mataram, Jumat (15/9-2023). (FOTO ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Puluhan siswa tingkat SD, SMP, dan SMP di Kecamatan Ampenan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat, mengikuti kegiatan literasi jurnalistik di Kantor Lurah Pejeruk untuk melatih siswa dalam penulisan jurnalistik dengan baik dan terstruktur.

Kegiatan itu dibuka oleh Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi NTB H Mahdi dan menghadirkan Kepala Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Biro (NTB) Riza Fahriza sebagai pemateri, serta dihadiri oleh Camat Ampenan Muzakkir Walad, Lurah Pejeruk Lalu Bagus Afriady dan sejumlah jajaran terkait lainnya.

"Kegiatan pelatihan literasi jurnalistik ini menjadi bagian dari program unggulan kami yakni CLBK (cinta literasi berbasis keluarga)," kata Camat Ampenan Muzakkir Walad saat di temui usai pembukaan kegiatan.

Kegiatan tersebut menyasar sekitar 50 siswa perwakilan tingkat SD, SMP, dan SMP yang ada di sekitar wilayah Kelurahan Pejeruk.

Program CLBK, kata dia, merupakan turunan dari gerakan literasi nasional yang diamanatkan semua pihak tidak ada kalangan pendidik saja melainkan juga di kecamatan dan kelurahan.

"Ini terkait dengan terjadinya degradasi terhadap angka kebiasaan literasi atau membaca di Indonesia. Bahkan dari 61 negara, kita berada di urutan ke 60," sebutnya.

Karena itu, program CLBK ini dimaksudkan untuk membangun kebiasaan masyarakat dengan memprioritaskan masyarakat rentan putus sekolah, pinggiran, dan pesisir yang memang dari sisi finansial dan kemampuan lain-lain sedikit berkurang.

Namun, khusus di Kelurahan Pejeruk ini lebih fokus mendorong kegiatan literasi jurnalistik, sasaran siswa SD, SMP, dan SMA, yang ada di wilayah itu sebagai target mewujudkan sebuah kampung media.

Dengan demikian, masyarakat tidak hanya mampu melakukan literasi membaca, menulis, tetapi juga ada literasi sains, budaya dan keluarga, keuangan, dan jurnalistik serta literasi-literasi lainnya.

"Kita harapkan ini terus berkembang, tidak hanya sampai ke literasi membaca, sehingga mampu terintegrasinya lingkungan sekolah dengan kampung berkelanjutan yang layak huni, ramah, dan inklusif," katanya.