Mataram (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat, berhasil mengolah sayur ares, makanan khas Lombok dari batang pisang dengan kuah santan menjadi produk instan dalam bentuk kemasan yang dapat dinikmati kapan saja.
"Karena wujudnya dalam bentuk kuah santan, maka kami kemas dalam bentuk olahan kering, persis seperti mie instan, hanya saja perlu dimasak," kata Husnul Wati, Ketua Tim "Ares Instan" saat ditemui di Mataram, Senin.
Ia menjelaskan ide produknya berawal dari keprihatinannya melihat masyarakat Lombok seringkali merindukan masakan ares yang dapat dinikmati kapan saja, serta keinginan menjadikan ares sebagai salah satu oleh-oleh kuliner bagi wisatawan yang berkunjung ke Lombok.
"Kami melihat beberapa permasalahan bahwa ares ini hanya bisa ditemukan di acara adat Lombok (begawe) saja, sehingga tidak bisa dinikmati kapan saja" katanya.
"Selain itu dengan adanya konsep instan, kami rasa ares dapat menjadi pilihan buah tangan bagi wisatawan yang berkunjung," tambahnya.
Lebih lanjut, ia berkeinginan tidak hanya sekedar mengolah ares dalam bentuk produk instan, tapi juga memperkenalkan makanan lokal dengan masa simpan yang lebih lama.
"Kami melihat potensi pariwisata Lombok sangat besar, jadi dengan masa simpan ares instan yang dapat bertahan hingga dua pekan di suhu ruang, kami ingin memperkenalkan produk lokal ini ke luar daerah hingga luar negeri," katanya.
Mahasiswi Fakultas Teknologi Pangan ini juga memaparkan produk yang dibuat dari dana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan yang mereka ajukan pada awal Maret lalu.
"Dari 54 proposal PKM Unram yang lolos pendanaan, program kami merupakan salah satunya," katanya.
Bersama dengan keempat rekannya, Irhas Anugrahadi, Ratih Damayyana Dwi Cinthami, Nur Asri Shakila, dan Siti Wahyuni, mereka berencana memasukkan inovasi produk olahan masakan khas Lombok pertama ini, ke beberapa tempat oleh-oleh kuliner yang ada di Lombok.
"Dalam waktu dekat ini, kami akan memasukkan produk kami ke NTB Mall, dan ke beberapa tempat oleh-oleh lainnya," demikian Husnul Wati.
Berita Terkait
Pemkab Lombok Tengah dan Unram kerja sama susun ranperda BUMD
Selasa, 26 November 2024 13:35
Kemarin, debat paslon terakhir, Unram kukuhkan guru besar hingga program air bersih di Bima
Kamis, 21 November 2024 9:12
Rektor Unram kukuhkan enam guru besar untuk meningkatkan kualitas riset
Rabu, 20 November 2024 18:38
Polisi gandeng akademisi telusuri pidana penerbitan ijazah palsu di Lombok Tengah
Rabu, 13 November 2024 15:41
Sosiolog Unram sebut kebijakan BLT berdampak bagi kelas menengah
Rabu, 6 November 2024 16:39
Akademisi Unram nilai pergerakan TGB tak pengaruhi politik di NTB
Rabu, 6 November 2024 16:18
Kejari Lombok Timur terima hasil cek ahli terkait proyek sumur bor Rp1,13 miliar
Senin, 4 November 2024 16:47
Akademisi Unram: Cawabup di Sumbawa Barat terima gaji DPRD rugikan negara
Jumat, 1 November 2024 15:31