Riau mendorong masyarakat mandiri pangan manfaatkan pangan lokal

id Pemprov Riau,pangan lokal,kemandirian pangan

Riau mendorong masyarakat mandiri pangan manfaatkan pangan lokal

Gubernur Riau Syamsuar saat membuka "Festival Pangan Lokal atau Lomba Cipta Menu B2SA" diikuti 10 kabupaten dan kota di daerah itu yang gelar Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau di halaman Gedung Dharma Wanita Provinsi Riau, Selasa (19/9/2023). AANTARA/HO-Humas Pemrov Riau.

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau kini terus mendorong masyarakat untuk menciptakan kemandirian pangan memanfaatkan pangan lokal atau sumber daya lokal dengan membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA) sesuai amanat UU No 18 tahun 2012.

"Dalam UU No 18 tahun 2012 utama pasal 60 menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemda berkewajiban mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan adalah upaya peningkatan ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang yang berbasis pada potensi sumber daya lokal seperti sagu, jagung, singkong, pisang, ubi, sukun dan lain lain," kata Gubernur Riau Syamsuar di Pekanbaru, Selasa (19/9).

Gubernur Syamsuar mengatakan itu saat membuka "Festival Pangan Lokal atau Lomba Cipta Menu B2SA" diikuti 10 kabupaten dan kota di Riau yang gelar Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau di halaman Gedung Dharma Wanita Provinsi Riau.

Gubernur berharap masyarakat Riau agar terus melakukan upaya maksimal untuk tetap dapat menjamin kemantapan ketahanan pangan seperti berkaitan dengan produksi ketersediaan distribusi dan keamanan pangan terutama dalam menyikapi perkembangan terkini tingkat lokal, nasional dan internasional.

"Karena itu pangan B2SA artinya terdapat bermacam-macam jenis makanan berasal dari hewani dan nabati sebagai sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral sesuai tema kegiatan ini yakni 'kenyang tidak harus nasi. Sehat bahagia dengan pangan lokal," katanya.

Sedangkan makanan yang dikonsumsi harus beragam jenis karena tiap makanan memiliki kandungan gizi yang berbeda sehingga kebutuhan gizi dapat terpenuhi. Bergizi artinya mengandung zat gizi makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tubuh. Seimbang artinya dikonsumsi secara cukup sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu dengan tetap memperhatikan proporsinya sesuai dengan isi piringku.

Aman artinya harus bebas dari cemaran fisik, kimia, dan mikrobiologi sehingga proses pengolahan dan penyimpanan makanan harus dilakukan dengan baik. Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau Syahfalepi menyebut bahwa mengonsumsi B2SA dengan pemanfaatan pangan lokal sangat penting diterapkan dalam pola hidup sehari-hari.

Baca juga: Ajarkan masyarakat olah pangan lokal cegah stunting
Baca juga: Kulon Progo tingkatkan konsumsi pangan lokal


"Semoga Festival Pangan Lokal atau Lomba Cipta Menu B2SA dapat berjalan lancar dan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dalam menerapkan prinsip B2SA dengan memanfaatkan olahan pangan lokal," demikian Syahfalepi.