Polres Mataram Gandeng Polda Selidiki Korupsi Alkes

id alkes mataram

Polres Mataram Gandeng Polda Selidiki Korupsi Alkes

Kapolres Mataram AKBP Heri Prihanto, saat memberikan keterangan terkait penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek pengadaan Alkes sebelas Puskesmas di Kota Mataram, Selasa. (1)

"Kalau dalam penyelidikannya ada hambatan, kita akan asistensi dengan Polda NTB, dalam hal ini direktorat reserse dan kriminal khusus, karena mereka yang membidangi tindak pidana korupsi (tipikor),"
Mataram, (Antara NTB) - Kepolisian Resor Mataram menggandeng Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat untuk menyelidiki kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan alat-alat kesehatan (alkes) yang tersebar di sebelas pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).

Kapolres Mataram AKBP Heri Prihanto kepada wartawan di Mataram, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya siap untuk berkoordinasi dengan Polda NTB jika menghadapi kendala dalam penyelidikan kasus tersebut.

"Kalau dalam penyelidikannya ada hambatan, kita akan asistensi dengan Polda NTB, dalam hal ini direktorat reserse dan kriminal khusus, karena mereka yang membidangi tindak pidana korupsi (tipikor)," kata Heri.

Lebih lanjut, Heri menegaskan bahwa pihaknya diperintahkan untuk lebih berhati-hati dalam menangani kasus tersebut, dan jangan sampai salah langkah dalam mengambil keputusan atau meningkatkan kasusnya ke dalam tahap penyidikan.

Namun, Heri menuturkan juga pihaknya diperintahkan untuk tidak berlama-lama dalam menangani sebuah perkara, khususnya tindak pidana korupsi.

"Jadi biar semuanya jelas, dan kasusnya tidak lama terkatung-katung, kita akan asistensi terus dengan Polda NTB, karena di satu sisi mereka lebih berpengalaman dalam menangani kasus korupsi," ucapnya.

Sejauh ini, lanjutnya, penyelidikan kasusnya masih dalam tahap perampungan keterangan para pihak terkait, termasuk mengumpulkan seluruh data alkes yang tersebar di sebelas puskesmas di Kota Mataram.

Terakhir, tutur Heri, penyidik kepolisian telah mengklarifikasi seluruh distributor alkes yang diketahui berada di Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta.

"Penyidik kami sudah mengambil keterangan para distributor. Data yang didapat sebagian besar berupa spesifikasi alkes, baik dari harga, tipe, kondisi, maupun surat perjanjian kerja dengan pihak kontraktornya," kata Heri.

Diketahui, proyek pengadaan alkes ini menelan anggaran mencapai Rp1 miliar lebih, yang digelontorkan dari dana APBN tahun 2014. Dalam laporannya, sebelas puskesmas yang ada di Kota Mataram itu diduga belum saatnya menerima distibusi alkes tersebut, namun sudah terlebih dulu mendapat penyalurannya.(*)