Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menerapkan aplikasi penanganan dini kasus stroke terpadu atau "emergency" kuratif rehabilitasi stroke terintegrasi (Pendekar Serasi).
"Aplikasi itu pengaktifan di lingkup pasien stroke PSC 119 Mataram emergency medical service dan RSUD Kota Mataram menjadi satu-satunya rumah sakit di Indonesia yang menggunakan sistem tersebut," kata Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Hj Eka Nurhayati di Mataram, Jumat.
Dikatakan, setelah aplikasi itu dirintis sejak tahun 2021 dengan hanya empat pasien, sekarang sudah ada 226 pasien stroke yang terdata dalam aplikasi itu, mereka tidak hanya dari Kota Mataram melainkan juga dari luar Kota Mataram sebab RSUD Mataram jadi rumah sakit rujukan.
Bahkan, lanjutnya, agar aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat, pihaknya telah memberikan pelatihan operasional aplikasi "Pendekar Serasi" bagi petugas di puskesmas, kader PKK, dokter serta perawat se-Pulau Lombok.
"Harapannya, edukasi tentang aplikasi 'Pendekar Serasi' itu bisa sosialisasikan lebih masif ke masyarakat," katanya.
Menurutnya, dengan aplikasi itu masyarakat bisa melakukan pemanggilan darurat ketika menemukan kasus atau gejala stroke di masyarakat sekitar.
Begitu tombol pada aplikasi di tekan, lanjut Eka, petugas PSC 119 akan bersiap melakukan penjemputan jika diperlukan, petugas di IGD, radiologi, serta dokter terkait juga akan bersiap menerima pasien stroke dengan penanganan cepat dan terpadu.
"Dengan demikian, pasien dengan gejala dini stroke bisa terdeteksi dan ditangani secara cepat dan tepat kurang 4,5 jam sehingga pasien bisa sembuh sempurna tanpa catat dan mencegah kematian," katanya.
Eka mengatakan, gejala dini stroke antara lain wajah mencong, mata kabur, kepala sakit, dan badan lemas.
Sementara penyebab stroke selama ini sebagian besar dipicu oleh penyakit jantung, karenanya ke depan kemungkinan akan ada aplikasi terkait deteksi dini penyakit jantung.
"Penyakit jantung dan stroke ini memiliki kaitan yang erat," katanya menambahkan.
Berita Terkait
RSUD Mataram raih penghargaan internasional inovasi penanganan pasien stroke
Senin, 28 Oktober 2024 20:55
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21