KKP mengandeng DPR bagi 1.000 paket ikan segar

id Saadiah uluputty, Maluku, KKP, Perikanan, Ambon,Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan Perikanan

KKP mengandeng DPR  bagi 1.000 paket ikan segar

Pembagian 1.000 ikan segar di Maluku oleh Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan Perikanan (Antara/HO-BP2MHKP)

Ambon (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan Perikanan (BP2MHKP) Ambon bersama Anggota Komisi IV DPR-RI Saadiyah Uluputty, membagikan 1.000 paket ikan segar seberat 3.000 kilo gram di Desa Iha dan Kulur, Maluku.

"Pembagian paket ikan segar merupakan rangkaian kegiatan Bulan Mutu Karantina 2023," ujar Kepala BP2MHKP Ambon Hatta Arisandi dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Minggu.

Ia menjelaskan, kegiatan bulan mutu karantina tahun ini mengangkat tema "Peran BP2MHKP dalam Penjaminan Ikan Sehat bermutu dan bebas mikroplastik". Kegiatan pembagian ikan segar ini juga bertujuan untuk pencegahan stunting bagi anak dan peningkatan gizi masyarakat, sehingga dihasilkan generasi muda yang cerdas.

"Dengan generasi muda yang cerdas dan sehat di dalam pendidikan diharapkan dapat mendorong peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, khususnya di Desa Iha dan Kulur," ucapnya.

Tak hanya itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan konsumsi ikan yang sehat dan aman dikonsumsi. Dijelaskannya, Kementerian kelautan dan Perikanan RI bersama Komisi IV DPR RI sejak tahun 2020 telah berkolaborasi membagikan ikan segar kepada masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di Maluku.

"Jenis ikan yang dibagi adalah ikan tuna dan cakalang yang memiliki protein yang baik untuk pemenuhan gizi," katanya. Sementara itu menurut Anggota Komisi IV DPR-RI Saadiyah Uluputty kegiatan ini juga berangkat dari rasa prihatin terkait angka stunting masih tinggi di Maluku. "Sedangkan angka konsumsi ikan sebenarnya tinggi, seharusnya berbanding terbalik bila angkat konsumsi ikan tinggi, maka angka stunting menurun," kata Saadiyah.

Baca juga: Aceh Timur miliki potensi jadi sentra perikanan di Aceh
Baca juga: Angka konsumsi ikan capai 56,48 kg per kapita


Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Maluku mencapai 26,1 persen pada 2022. Angka ini menempatkan provinsi tersebut berada di peringkat ke-13 nasional "Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi Ibu-Ibu untuk semakin menggiatkan anak-anak dan remaja mengkonsumsi ikan. Karena ikan memiliki protein yang tinggi dan omega 3, yang membuat pertumbuhan otak bagus sehingga anak-anak menjadi cerdas," tuturnya.