Lombok Tengah (ANTARA) - PT Astra Honda Motor membagikan cerita saat menemukan bakat pembalap muda Fadillah Arbi yang baru-baru ini terpilih sebagai wildcard pada ajang Moto3 Indonesia yang digelar di Sirkuit Internasional Mandalika, 13-15 Oktober.
Talenta Arbi diasah di program sekolah balap milik PT Astra Honda Motor bertajuk Astra Honda Racing School (AHRS). Arbi tercatat sebagai siswa di AHRS pada tahun 2017. Karena usianya masih belia, Arbi dididik menggunakan motor Honda CBR150R.
Tahun 2018, Arbi naik kelas. Kali ini, ia ditempa menggunakan motor dengan dimensi dan kapasitas mesin yang lebih besar. Menggunakan Honda CBR250RR, bakat Arbi pun dinilai sudah terlihat sejak masa pendidikan ini.
Setahun kemudian, Arbi mulai diperkenalkan dengan motor berspek balap murni. Tepatnya tahun 2019, Arbi sudah menjajal Honda NSF100. Di usianya yang masih 14 tahun, Arbi sempat meraih podium ketiga di kompetisi yang dibuat oleh AHRS.
Pembalap kelahiran 14 Juli 2005 itu lantas diikutkan seleksi Asia Talent Cup tahun 2020 dan terpilih sebagai kontestan. Sayangnya, balapan ATC batal digelar karena pandemi di tahun 2020.
Tak mengendurkan semangatnya, pembalap asal Purworejo, Jawa Tengah itu pun bangkit dan tampil konsisten pada tahun berikutnya, tepatnya sejak sesi test di sirkuit Losail, Qatar 19-21 Maret 2021.
Arbi bahkan beberapa kali mencetak waktu tercepat. Padahal, Arbi baru menginjakkan kakinya di lintasan Qatar ini.
Lebih lanjut, pihak Dorna selaku penyelenggara balap ATC dan promotor balap MotoGP, memilih Arbi untuk berlaga di kejuaraan Red Bull Rookies Cup 2022 yang merupakan kompetisi untuk pembalap muda dari seluruh dunia.
Arbi pun semakin terasah dan percaya diri, hingga akhirnya pada Juli 2023, Arbi berhasil mencatat sejarah sebagai pembalap Indonesia pertama yang mengumandangkan Indonesia Raya dengan meraih podium tertinggi pada ajang kejuaraan balap dunia JuniorGP di Circuit de Barcelona-Catalunya, Spanyol.
Sementara Arbi pada hari kedua Moto3 Indonesia, Sabtu (14/10), Arbi berhasil mencatatkan waktu lap terbaik di debutnya pada kelas balap ini yakni 1 menit 40,018 detik, dan finis di P15 di babak kualifikasi.
Dihubungi secara terpisah, pengamat olahraga motor Arief Kurniawan menilai, wildcard yang diberikan kepada Arbi juga menjadi pemantik rasa percaya diri serta membuka peluang untuknya bersaing dengan pembalap-pembalap top di kelas yang lebih tinggi dari kelas balap yang ia lakoni saat ini.
"Ini adalah kesempatan yang bagus buat Fadillah Arbi. Bagi Fadillah Arbi, pengalaman ketika dia menang di ajang FIM Junior GP di Catalunya mustinya jadi penambah rasa percaya diri bahwa dia bisa bersaing dengan pembalap-pembalap top," ujar Arief.