Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMP2TSP) Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat realisasi investasi penanaman modal dalam negeri maupun luar negeri mencapai Rp3,6 triliun di 2023.
"Realisasi investasi penanaman modal di Lombok Tengah telah melampaui target," kata Kepala DPMP2TSP Kabupaten Lombok Tengah, Jalaluddin di Praya, Senin.
Ia mengatakan, target investasi penanaman modal dalam negeri maupun luar negeri di Lombok Tengah 2023 ditetapkan Rp1,4 triliun, namun realisasi hingga September 2023 sudah mencapai Rp3,6 triliun.
"Ini artinya iklim investasi di Lombok Tengah cukup baik dampak dari kondisi wilayah yang kondusif, sehingga kepercayaan investor cukup tinggi untuk berinvestasi," katanya.
Penyumbang terbesar realisasi nilai investasi pada sektor hotel dan restoran dan sektor industri serta perumahan. Realisasi nilai investasi ini juga dampak dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika. "Investasi yang dominan itu di sektor pariwisata," katanya.
Ia mengatakan, untuk mendukung peningkatan nilai investasi di Lombok Tengah, pemerintah daerah telah mempermudah proses pembuatan izin dari para investor, namun tetap sesuai dengan aturan. "Pembuatan izin telah dipermukaan, bisa dilakukan secara online," katanya.
Selain itu, pemerintah daerah juga telah membentuk Mal Pelayanan Publik (MPP) yang terintegrasi dengan semua pelayanan perizinan, sehingga proses pelayanan kepada masyarakat saat ini telah dipermudah dan dipercepat.
"MPP ini untuk menjawab harapan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang cepat dan mudah serta terintegrasi dengan pelayanan lainnya," katanya.
Dalam MPP tersebut setidaknya ada 169 jenis layanan perizinan yang bisa diakses masyarakat maupun para investor. Pada prinsipnya pihaknya tetap berkomitmen memberikan pelayanan secara maksimal dan sesuai dengan aturan.