Beijing (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning mengungkapkan pemerintah China berduka atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Li Keqiang.
"Kami sangat berduka atas wafatnya Kamerad Li Keqiang karena serangan jantung mendadak," kata Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Jumat.
Mantan Perdana Menteri China Li Keqiang meninggal dunia pada usia 68 tahun akibat serangan jantung pada Jumat pagi, menurut kantor berita Xinhua. Mao Ning belum memberikan keterangan tambahan baik mengenai waktu dan cara pemakaman Li Keqiang maupun detail lainnya.
"Silakan merujuk pada berita kematian yang akan dirilis. Mengenai pengaturan perwakilan asing yang menghadiri kegiatan berkabung, kami akan merilis informasinya pada waktunya," tambah Mao Ning singkat.
Sebelumnya media milik pemerintah China CCTV News melaporkan bahwa Li selama beberapa waktu belakangan ini beristirahat di Shanghai. Namun, pada Kamis (26/10), Li tiba-tiba mengalami serangan jantung dan meninggal pada pukul 12.10 waktu setempat, Jumat (11.10 WIB).
Baca juga: PLN Grup bawa komitmen investasi kelistrikan dan beyond kWh dari Indonesia-China Business Forum
Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir: Pemerintah sedang kaji ulang kebijakan investasi
Li pernah menjabat sebagai perdana menteri China periode 2013-2023. Dia juga merupakan anggota berpengaruh nomor dua di Partai Komunis China yang berkuasa sejak 2012 hingga 2022. Li lahir di Hefei di Provinsi Anhui pada 1955 dan menikahi seorang profesor Literatur dan Sastra Inggris bernama Cheng Hong.