Tangerang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten meminta masyarakat di daerah itu untuk mewaspadai potensi terjadinya bencana alam, seperti tanah longsor, angin kencang, dan banjir seiring dengan musim hujan tahun ini.
"Di perubahan musim ini, biasanya memang potensi terjadi bencana seperti sesuai prediksi BMKG. Oleh karena itu kami mengimbau masyarakat agar waspada dan dapat mengantisipasinya dalam keadaan itu," ucap Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat di Tangerang, Selasa (7/11).
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, Kabupaten Tangerang rawan bencana alam, seperti angin kencang, banjir, serta longsor, terutama saat musim hujan. Pihaknya saat ini melakukan sejumlah pemetaan wilayah yang berpotensi terjadi bencana ketika hujan terus mengguyur dengan intensitas tinggi.
Wilayah setempat rawan bencana, di antaranya Kecamatan Tigaraksa, Jayanti, Kresek, Kemeri, Gunung Kaler, Teluknaga, Pakuhaji, Kosambi, Pasar Kemis, Curug, dan Kelapa Dua. "Kita sudah petakan daerah-daerah mana saja yang rawan, dan ada 13 kecamatan dengan 18 titik," ujarnya.
Bentuk kesiapsiagaan dalam mengantisipasi bencana alam ini, BPBD Kabupaten Tangerang telah membentuk tim reaksi cepat (TRC) yang bertugas selama 24 jam dengan dilengkapi personel 100 orang.
Tim tersebut, katanya, akan bertugas menangani kebencanaan dan melakukan edukasi serta mengevakuasi warga jika terjadi banjir di wilayah itu. Selain itu, katanya, melakukan penanganan dan pemantauan setelah bencana terjadi. "Tim TRC ini diisi oleh personel dari beberapa bidang, ada dari bidang penanganan dan evakuasi, ada juga bidang logistik dan lain sebagainya," ujarnya.
Baca juga: Sukabumi Jabar terjadi longsor dan puting beliung beberapa di kecamatan
Baca juga: BPBD Gunungkidul salurkan air bersih 4.491 tangki ke warga
Untuk membantu tugas tim TRC, pihaknya melakukan pengecekan sarana prasarana, antara lain tenda, perahu, mesin sedot/pompa air, pelampung, jaket, dan kendaraan darurat.
"Perlengkapan kita sudah siapkan seperti unit mobil damkar dan tanki. Kemudian, perahu, mesin sedot/pompa air, pelampung, serta mesin potong pohon untuk antisipasi adanya pohon tumbang," kata dia.
Berita Terkait
Tiga hektare sawah di Tangerang terbakar
Senin, 21 Agustus 2023 20:37
Tim SAR temukan korban tenggelam di aliran sungai Cisadane
Jumat, 4 Agustus 2023 18:22
Sebanyak 22 pelaku kerusuhan truk di PIK 2 diamankan polisi
Sabtu, 9 November 2024 9:17
Golkar tak usung Airin Rachmi Diany di Pilgub Banten 2024
Senin, 26 Agustus 2024 12:28
Polisi gagalkan peredaran 20 kilogram sabu di Tangerang-Banten
Jumat, 12 Juli 2024 5:23
Giring ungkap tertarik bermusik lagi di RANS Nusantara Hebat
Minggu, 31 Maret 2024 14:10
Seorang ayah di Tangerang Banten ditangkap polisi diduga perkosa anak
Senin, 15 Januari 2024 7:03
KPU Tangerang maknai Kirab Pemilu jaga persatuan bangsa
Senin, 6 November 2023 5:53