Petani Dompu dilatih produksi bibit tebu unggul

id Petani Tebu

Petani Dompu dilatih produksi bibit tebu unggul

Ilustrasi - petani panen tebu untuk dijual ke pabrik gula pasir. (1)

"Petani itu dilatih, nanti mereka yang menularkan kembali teknologi yang diperoleh kepada petani lainnya"
Mataram (Antara NTB) - Badan Koordinasi Penyuluh Nusa Tenggara Barat melatih sebanyak 30 petani di Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, memproduksi bibit tebu unggul sebagai upaya mendukung ketersediaan bahan baku bagi pabrik gula pasir di daerah itu.

"Petani itu dilatih, nanti mereka yang menularkan kembali teknologi yang diperoleh kepada petani lainnya," kata Kepala Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) Pertani, Perikanan dan Kehutanan Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj Husnanidiaty Nurdin, di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan para petani itu akan diberikan pelatihan oleh para penyuluh pertanian lapangan yang sudah lebih dulu dilatih oleh tenaga widyaiswara bidang penyuluhan dan pakar dari Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan, Surabaya, Jawa Timur.

Bakorluh juga melibatkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB yang memiliki tugas pokok dan fungsi di bidang pengkajian teknologi pertanian dan Dinas Perkebunan Kabupaten Dompu.

Husnanidiaty mengatakan, pelatihan produksi bibit tebu unggul tersebut sebagai bagian dari program pelatihan tematik bagi penyuluh dan petani sesuai dengan keunggulan dan kondisi daerahnya.

Pemilihan komoditas tebu sebagai program pelatihan tematik juga untuk mendukung program produksi tujuh komoditas strategis nasional, yakni beras, jagung, kedelai, daging sapi, bawang merah, cabai merah dan gula pasir.

Bakorluh NTB mengambil peran di komoditas bawang merah dengan mengadakan pelatihan tematik bagi penyuluh dan petani bawang merah di Kabupaten Bima, dan pelatihan produksi bibit tebu unggul di sekitar Gunung Tambora, atau Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu.

"Khusus untuk pelatihan tematik produksi bibit tebu unggul karena pabrik gula di Kecamatan Pekat membutuhkan produksi tebu yang cukup banyak sebagai bahan baku memproduksi gula pasir," ujar Husnanidiaty.

Pemerintah Provinsi NTB terus mengembangkan tanaman tebu, khususnya di Kecamatan Pekat, Dompu, untuk menunjang kebutuhan bahan baku pabrik gula pasir.

Pabrik gula pasir yang dibangun sejak 2015 di Kecamatan Pekat, merupakan milik PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS).

Pabrik itu rencananya memproduksi gula pasir sebanyak 750 ribu ton per tahun dengan memanfaatkan tebu hasil produksi petani mitra pada lahan inti seluas 6.087 hektare (ha) yang diberikan pemerintah daerah dengan status hak guna usaha (HGU).

Seluas 2.000 ha lahan yang sudah ditanami tebu sejak 2014, terdiri atas 1.000 ha yang dikawal pemerintah daerah dan 1.000 ha oleh PT SMS.

Selanjutnya pada 2015, luas lahan yang dikawal pemerintah bertambah sebanyak 3.087 ha, dan PT SMS 1.000 ha, sehingga total mencapai 6.087 ha. (*)