Mensos ajak kaum perempuan NTB sekolah tinggi

id mensos khofifah

Mensos ajak kaum perempuan NTB sekolah tinggi

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (Antara News) (1)

Lombok Tengah  (Antara NTB) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak kaum perempuan di Nusa Tenggara Barat sekolah setinggi-tingginya sehingga tidak menjadi bagian dari kaum miskin.

"Mari ibu-ibu kuliahkan anak-anak perempuannya, jangan setelah tamat SMA lalu dikawinkan, bila perlu jual emasnya untuk biaya kuliah," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ajakan itu disampaikan pada acara pelantikan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) NTB, dirangkaikan dengan ikrar penandatanganan laskar anti narkoba di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Manshuriyah Taklimussibian, Bonder, Kabupaten Lombok Tengah.

Kegiatan tersebut diikuti seribuan warga NU dari berbagai pelosok di Kabupaten Lombok Tengah, dan para santri-sanriwati Ponpes Al-Manshuriyah Taklimussibian, Bonder. Hadir juga Sekretaris Daerah NTB H Rosyadi Sayuti.

Khofifah menyebut data yang disampaikan Wakil Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri, bahwa angka kemiskinan di daerahnya sebesar 16 persen.

Sementara jumlah penduduk miskin di NTB, berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 823.890 orang pada Maret 2015, atau naik 7.269 orang dibanding keadaan September 2014.

Sedangkan secara persentase penduduk miskin meningkat dari 17,05 persen per September 2014 menjadi 17,10 persen per Maret 2015, atau penduduk miskin meningkat sebanyak 0,05 persen.

Menurut Badan PBB untuk anak-anak (UNICEF), lanjut Khofifah, mata rantai kemiskinan bisa diputus kalau anak-anak bisa bersekolah, apalagi hingga jenjang sarjana.

Pemerintah Provinsi NTB sendiri sudah melakukan berbagai upaya agar anak-anak bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.

Bahkan Pemerintah Provinsi NTB sudah memprogramkan pencetakan generasi emas 2025 dimulai dari aksi seribu hari kehidupan (Ashar) yang dilakukan oleh para ibu yang baru melahirkan agar bayinya mendapatkan asupan gizi yang bagus dari air susu ibu.

"Tidak cukup hanya dengan siapkan gizi saja, tapi tekad yang kuat juga sangat dibutuhkan untuk mewujudkan terbentuknya generasi emas," katanya.

Mensos Khofifah menginginkan program pengentasan kemiskinan di Indonesia, termasuk NTB lebih mengandalkan sektor pendidikan. Sebab, dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh anak-anak akan menjadi bekal keluar dari kemiskinan ketika mereka sudah dewasa.

"Jadi memutus rantai kemiskinan 94 persen harus dimulai dari pendidikan," ujarnya. (*)