Mensos: peran strategis ibu dan keluarga melawan narkoba

id Mensos Khofifah

Mensos: peran strategis ibu dan keluarga melawan narkoba

(1)

Jawa Tengah (Antara NTB) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan peran ibu dan kontrol keluarga merupakan cara ampuh untuk melawan peredaran narkotika dan obat-obatan (narkoba) berbahaya di Indonesia, termasuk peran dari organisasi seperti Muslimah Nadhatul Ulama (NU).
     "Apapun profesi anak-anak kita dan dimanapun mereka berada kontrol keluarga  untuk mengawal mereka menjadi sangat penting," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada saat mengadakan kunjungan kerja ke Demak, Jawa Tengah, Sabtu.
     Kontrol keluarga, kata Mensos, mesti lahir dan batin untuk menolak godaan dari para pengedar narkoba, sehingga tidak sampai jatuh dalam bujuk rayu dan tipu daya mereka.
     "Bujuk rayu dan tipu daya pengedar narkoba, ini bisa vitamin, ini adalah pendorong semangat belajar atau ini untuk menambah lama dan khusuk berzikir, tapi nyatanya zat adiktif dan narkoba," ujarnya.
     Menurut dia, bahaya peredaran narkoba di Indonesia merupakan musibah besar bagi generasi dan segenap warga bangsa. Oleh karena itu, peran dari para ibu dan keluarga menjadi bagian strategis untuk menolak berbagai bujuk rayu para pengedar narkoba tersebut.
     "Kita mesti bergandengan tangan, termasuk peran dari para ibu dalam mengawal perubahan sikap dan attitude anggota keluarga yang dimulai dari keluaga, kemudian murid, jamaah, serta umat sekalian, " katanya.
     Khofifah menyebutkan, pada 2015, korban penyalahgunaan narkoba sebanyak 5,8 juta dengan korban tewas 40 - 50 dalam sehari. Juga, tidak kurang Rp63 triliun uang rakyat dihabiskan untuk membeli "barang haram" tersebut.
     "Sangat memprihatinkan kondisi demikian, tak ada cara lain kecuali kita harus bergandengan tangan mengatasi dan melawan peredaran dan bahaya narkoba," ujarnya.
     Pada Hari Lahir (Harlah) Muslimah NU di Malang, telah dideklarasikan laskar anti narkoba minimal tiga anggota di setiap ranting. Dengan 32 juta anggota Muslimah NU bisa bergerak dan bergandengan tangan bersama elemen bangsa lainnya.
     "Laskar anti narkoba Muslimat NU telah dideklarasikan dan dibentuk pada Harlah Muslimah NU di Malang, dan pada Mei ini sudah siap bergerak minimal 3 anggota di setiap ranting, " tandasnya. (*)