Cadangan beras masih 1.000 ton hingga akhir tahun di Papua Barat

id Bulog Manokwari,stabilitas harga beras,stok beras Manokwari

Cadangan beras masih 1.000 ton hingga akhir tahun di Papua Barat

Kepala Perum Bulog Cabang Manokwari, Stephanus Kurniawan. ANTARA/Ali Nur Ichsan

Manokwari (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Manokwari, Papua Barat memastikan stok beras akhir tahun aman, karena cadangan beras diproyeksikan masih 1.000 ton hingga akhir bulan Desember 2023 dan awal tahun 2024.

Kepala Perum Bulog Cabang Manokwari Stephanus Kurniawan, di Manokwari, Selasa, menjelaskan saat ini stok beras Bulog masih 1.000 ton, namun bulan Desember membutuhkan beras 2.000 ton untuk penugasan.

"Untuk menutupi kebutuhan penugasan tersebut, paling lambat tanggal 18 Desember akan datang lagi beras 2.000 ton. Jadi bisa kita pastikan, stok kita masih terjaga 1.000 ton hingga akhir tahun," kata Stephanus.

Dia mengatakan, cadangan beras Bulog Manokwari tersebut untuk memenuhi kebutuhan lima kabupaten, yaitu Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, dan Teluk Wondama.

"Kita bisa pastikan aman, karena meski muatan kapal akhir tahun padat tapi kita sudah dapat jadwal kapal untuk memberangkatkan 2.000 ton. Sudah termuat kapal dan siap berangkat," ujarnya pula.

Ia menjelaskan, penugasan Bulog Manokwari pada bulan Desember ini cukup besar mencapai 2.000 ton beras, karena ada penambahan target penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan beras bantuan pangan.

Pada bulan Desember ini, SPHP yang disalurkan hingga 3 kali lipat dari kebutuhan bulan lalu. Jika kebutuhan bulan lalu penyaluran SPHP hanya 100 ton lebih, bulan Desember ini Bulog Manokwari menyiapkan 400 ton beras SPHP untuk disalurkan pada masyarakat.

Sedangkan penyaluran bantuan pangan, bulan ini Bulog harus menyalurkan 1.400 ton. Dimana sejak September hingga Desember, Bulog Manokwari ditargetkan menyalurkan 2.000 ton untuk 51 ribu keluarga penerima manfaat (KPM). Dari 2.000 ton tersebut, Bulog sudah menyalurkan 600 ton, sehingga kurang 1.400 ton yang akan disalurkan bulan ini.

“Jadi kebutuhan beras kita untuk bulan ini, 400 ton SPHP, 1.400 ton bantuan pangan dan 200 ton untuk kebutuhan lainnya, berarti total 2.000 ton,” ujarnya pula..

Stephanus berharap besarnya penyaluran beras tersebut diharapkan mampu menjaga kestabilan harga beras jelang natal dan tahun baru. Dengan ketersediaan beras yang melimpah diharapkan mampu mencegah lonjakan harga beras.

Baca juga: Sumut penuhi kebutuhan pasar murah setiap minggu
Baca juga: Distribusi beras Program SPHP salah satu upaya bina RPK di Sulut


“SPHP ini kan beras yang harganya terjangkau dengan kualitas bagus. Sehingga dapat dimanfaatkan warga yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan beras mereka,” ujarnya lagi.