Dinas Kominfo Jatim wujudkan lingkungan digital aman

id media sosial ,pemkot kediri,Medsos

Dinas Kominfo Jatim wujudkan lingkungan digital aman

Diskusi tentang pentingnya menyaring isi media sosial menjelang Pemilu 2024. ANTARA/ HO-Pemkot Kediri

Kediri (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur bersama Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan forum komunikasi digital sebagai upaya menyambut era digital yang terus berkembang sekaligus mendekati Pemilu 2024, mewujudkan lingkungan digital yang aman.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri Apip Permana mengatakan pemerintah kota sangat menjaga kondusivitas ruang digital, khususnya di daerah ini. Hal ini akan diwujudkan dengan memberikan informasi yang akurat dan berkualitas kepada masyarakat.

"Kami memanfaatkan media sosial yang dimiliki Pemerintah Kota Kediri memberikan informasi yang akurat dan menangkal berita hoaks yang beredar di masyarakat. Selain itu melalui kesempatan ini kami mengajak masyarakat untuk memilih dan memilah informasi serta selalu bijak dalam bermedia sosial, jangan mudah terkecoh oleh informasi yang tidak akurat," katanya di Kediri, Selasa.

Apip menambahkan menjelang Pemilu 2024, sesuai arahan Pemerintah RI melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diperlukan empat pilar yang dapat digunakan sebagai pedoman masyarakat dalam menjelajahi media sosial, yaitu kemampuan penggunaan layanan digital (digital skill), membangun budaya digital (digital culture), keamanan digital (digital Safety), dan beretika dalam ruang digital (digital ethics).

"Banyak masyarakat yang beranggapan ruang digital tidak ada aturannya dan bebas berkomentar, berbeda dengan ruang fisik yang memiliki tata krama. Itu yang ingin kita tumbuhkan kembali ke masyarakat bahwa ruang digital dan fisik tidak berbeda, tetap bijak dan bertutur kata yang santun dalam menggunakan media sosial," kata dia.

Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur Sherlita Ratna Dewi Agustin mengatakan perlu ada upaya bersama dalam menjaga ruang digital agar tetap aman dan beretika untuk menciptakan situasi yang kondusif. Selanjutnya yang tidak kalah penting ialah perlunya sinergitas multistakeholder dalam peningkatan literasi digital masyarakat.

Sherlita menambahkan, data Kemenkominfo tahun 2023 mencatat indeks literasi digital di Jawa Timur sebesar 39,42% berada di atas rata-rata nasional sebesar 37,80%.

"Tetap diperlukan upaya peningkatan literasi digital masyarakat. Hal tersebut bisa dilakukan dengan mempersiapkan pengembangan SDM di sektor digital, mewujudkan masyarakat yang melek teknologi edukasi dan sosialisasi literasi digital, mengadakan workshop cek fakta, memperbanyak konten positif serta mengembangkan Web Klinik Hoaks untuk tangkal hoaks dan disinformasi," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Harian Komite Komunikasi Digital (KKD) Provinsi Jawa Timur Arief Rahman mengungkapkan pihaknya membantu pemerintah untuk membuat ruang digital tetap kondusif dan sehat. Untuk mensiasati maraknya penggunaan sosial, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kata kunci.

"Untuk itu KKD menjadi lembaga kolaboratif yang mensinergikan seluruh unsur baik pemerintah, TNI/Polri, akademisi, masyarakat dan media untuk bersama-sama menciptakan ruang komunikasi digital yang sehat," kata dia.

Arief menilai transformasi digital berubah sangat drastis. Pada 2021 masih banyak masyarakat yang mengakses televisi sebagai sumber rujukan informasi terpercaya, namun sekarang telah bergeser ke media sosial.

Baca juga: Jubir TPN Aryo Seno sebut debat pertama jadi "buah bibir" di medsos
Baca juga: Akun IG Disdukcapil Kota Tangerang diretas


"Rata-rata 60 sampai 70 persen masyarakat kita percaya terhadap apa yang tersebar di media sosial. Padahal di media sosial sangat sedikit atau bisa dikatakan kurang informasi yang sudah terverifikasi apalagi di momentum tahun politik saat ini," ujar dia.