“Meski tema bunga sepertinya bukan hal baru di dunia pernikahan, namun yang unik dari tema Floral Wonders ini adalah adanya berbagai interpretasi yang dapat dieksplor untuk segala jenis konsep perayaan, baik gelaran klasik, tradisional, hingga impresi modern dalam rangkaian estetik,” kata Head of Marketing Bridestory Natasza Kurniawan, dikutip dari keterangan persnya, Selasa.
Tema Floral Wonders mengusung ragam flora dengan tekstur helai kelopak lembut, suguhan corak hingga spektrum warna yang atraktif. Salah satunya penggunaan warna peach fuzz, yakni tren warna tahun 2024 yang didapuk oleh Pantone (institusi spesialis sistem pengaturan warna asal Amerika).
Warna peach fuzz memberikan kesan feminin, romantis, modern, serta banyak ditemukan dalam bunga lokal Nusantara yang diaplikasikan ke dalam dekorasi area pernikahan. Warna Pantone lain yang juga menginspirasi tema Floral Wonders adalah desert rose, radiant orchid, blooming dahlia, golden poppy, yellow iris, dan parrot tulip white.
Warna-warna di atas dapat menjadi pilihan bagi para calon pengantin yang sedang menyusun palet warna pernikahan mereka sesuai dengan personalitas dan kepribadian sebagai pasangan.
Calon pengantin dan vendor pernikahan dapat menggali kreativitas mereka untuk menghadirkan visualisasi tema flora yang unik, mulai dari memanfaatkan ragam jenis flora Nusantara, menampilkan rangkaian instalasi yang menarik perhatian, atau memanfaatkan teknologi permainan cahaya, layar, musik dan media visual.
“Tema ini pun dapat diaplikasikan lebih dari sekadar dekorasi atau table setting, namun juga merambah ke tampilan busana dan aksesori sang pengantin, undangan dan stationery pernikahan, kue pengantin dan detail lain, seperti suvenir dan penyajian katering,” kata Natasza.
Selain memperkenalkan tema pernikahan terbaru, Bridestory juga merilis hasil survei seputar pernikahan yang dilakukan di akhir tahun 2023 terhadap 5 ribu responden yang terdiri atas 71,8 persen perempuan dan 28,2 persen pria. Survei ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berencana untuk menikah di venue yang berlokasi di Jabodetabek (66,6 persen) dan Bali (13,9 persen).
Untuk tanggal pernikahan, sebagian besar responden menjawab bahwa mereka merencanakan pernikahan di kuartal kedua tahun 2024 (25,4 persen) dan kuartal ketiga tahun 2024 (23,5 persen). Uniknya, waktu persiapan para calon pengantin sudah kembali seperti masa sebelum pandemi, yaitu lebih dari 12 bulan sebelum hari pernikahan (32,3 persen).
Mengenai jumlah tamu undangan, calon pengantin sudah kembali menggelar perayaan pernikahan yang dihadiri oleh sekitar 300-500 tamu (32,5 persen) dibandingkan saat masa pandemi yang memiliki skala lebih kecil.
Untuk jenis venue pernikahan yang dipilih oleh para calon mempelai, tiga jawaban teratas memilih ballroom hotel (46,7 persen), gedung atau aula serbaguna (25,8 persen), serta taman, pantai atau area outdoor (12,9 persen). Saat ditanya tentang anggaran yang dipersiapkan untuk menggelar acara pernikahan, sekitar 31,8 persen responden memiliki anggaran di kisaran Rp250-Rp500 juta dan 29,8 persen responden dengan Rp500 juta-Rp 1 miliar.
Sesuai dengan prediksi tren pernikahan dari Bridestory, tiga palet warna terpopuler yang dipilih calon pengantin adalah putih (25,1 persen), pink (termasuk fuschia, blush, dan peach dengan 19,9 persen), serta hijau (termasuk sage, olive dan mint dengan 10,3 persen). Untuk tema yang dipilih, sebagian besar responden memilih tema floral (33,2 persen) dan modern (24,2 persen).
Memasuki pertanyaan seputar vendor pernikahan, 33,4 persen dari responden memilih platform Bridestory untuk mencari informasi tentang vendor pernikahan dan 27,6 persen responden mendapat rekomendasi vendor dari teman dan keluarga. Dalam pemilihan vendor, tiga faktor penting bagi calon pengantin adalah harga yang ditawarkan (24,3 persen), portofolio yang dimiliki (22,5 persen), dan ulasan atau review dari klien terdahulu (16,2 persen).
Peran vendor wedding organizer atau planner juga masih besar dalam proses persiapan pernikahan karena 93,3 persen responden menggunakan jasa vendor ini. Selain itu, vendor wedding stylist atau conceptor juga digunakan oleh 67,9 persen responden, serta fitur undangan digital atau wedding website yang masih digunakan oleh 86,6 persen responden.
“Dengan merilis tren pernikahan 2024 dan data survei ini, diharapkan vendor pernikahan dan pelaku bisnis di industri ini dapat mendapat insight terbaru tentang perilaku dan preferensi calon pengantin masa kini,” kata Senior Vice President Bridestory Ayunda Wardhani.