Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM merangkul penyandang disabilitas untuk memperluas ekosistem usaha yang inklusif lewat sentuhan teknologi dan terhubung ke ekosistem digital.
“Besarnya jumlah penyandang disabilitas di Indonesia yang menjadi pelaku UMKM adalah peluang untuk mengakselerasi upaya pencapaian target digitalisasi UMKM sebanyak 30 juta di tahun ini. Penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dan setara untuk mendapatkan pekerjaan yang layak atau menjadi enterpreneur yang diakui,” kata Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing, Herbert Siagian, di Jakarta, Kamis.
Kemenko PMK dan Sakernas 2023 mencatat jumlah penyandang disabilitas yang telah bekerja baik di sektor formal maupun informal mencapai 7,25 juta dari total 22,97 juta jiwa, sedangkan saat ini jumlah UMKM yang sudah terhubung dengan ekosistem ekonomi digital sebesar 22,82 juta atau 76 persen dari target.
Kementerian tersebut memulai upaya pemberdayaan bagi para penyandang disabilitas sejak 2022. Di samping itu, telah membuka peluang kolaborasi dengan sejumlah pihak terkait untuk membangun ekosistem usaha inklusif bagi para penyandang disabilitas.
Ia berharap, para penyandang disabilitas yang memiliki usaha baik skala mikro hingga menengah dapat mengoptimalkan penggunaan media digital dalam pengembangan dan pemasaran produk.
Dengan memanfaatkan teknologi digital yang diintegrasikan terhadap infrastruktur maupun regulasi usaha, dia mengharapkan, produk UMKM hasil karya dari penyandang disabilitas dapat lebih dikenal oleh masyarakat secara lebih luas.
"Saya mengajak seluruh penyandang disabilitas untuk terus meningkatkan nilai diri dan semangat dalam berkarya. Begitu juga kepada pelaku usaha, generasi milenial, dan masyarakat umum agar meningkatkan kolaborasi dalam menciptakan lapangan kerja dan selalu siap beradaptasi," ujarnya.
Baca juga: Metode jualan "live shopping" tetap menjadi primadona UMKM di 2024
Baca juga: Badung ingin UMKM binaan di Pantai Jerman Bali
Kementerian Koperasi dan UKM juga siap bersama-sama untuk mengoptimalkan pemanfaatan bonus demografi menjadi peluang emas dalam meningkatkan daya saing serta kemandirian bangsa dengan membangun ekosistem usaha inklusif bagi para penyandang disabilitas.