Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menceritakan pengalamannya menjadi juri Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF 2024) akhir tahun lalu dan kesannya berdialog dengan Paus Fransiskus .
Cerita itu mengawali pidato Megawati dalam perayaan Natal yang dilakukan PDIP dan Relawan Damai Sejahtera for Ganjar-Mahfud (Reds) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis. Awalnya, Pendeta Gilbert Lumoindong membeberkan butir-butir refleksi tentang jalan kebenaran yang harus dipegang teguh. Megawati yang berpidato setelahnya memberi gambaran bagaimana tema jalan kebenaran memang mendapatkan kontekstualisasinya di tahun pemilu ini.
Ia pun mengawali dengan cerita tentang perjalanan terakhirnya ke Vatikan dan bertemu Paus Fransiskus dalam rangka penentuan pemenang Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF 2024). Ia mengaku sebelumnya tak membayangkan akan bisa bertemu pemimpin tertinggi Katolik tersebut.
“Padahal semua tahu saya beragama Islam. Perempuan lagi. Itu peristiwa luar biasa. Tapi itu terjadi karena saya terpilih menjadi salah satu juri yang dipilih Paus dan Imam Besar Mesjid Al Azhar,” kata Megawati dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Ternyata, menurut Megawati, Imam Besar Mesjid Al Azhar dan Paus Fransiskus menyimak laporan tentang Megawati yang selalu menyatakan kebenaran bagi kepentingan umat manusia. Di dalam perayaan HUT PDIP tahun ini pun Megawati memilih tema “Satyam Eva Jayate”, bahasa Sansekerta yang berarti “Kebenaran Pasti Menang”.
“Itu bukan kata-kata saya. Itu adalah ketika abad ke-13, Raden Wijaya sepertinya dibuat sengsara dan ada Mpu yang mengatakan jangan takut dan jangan lemah, beranilah, jujurlah, kemenangan selalu ada, kebenaran selalu ada, dan pasti menang,” ujarnya.
Ia menilai prinsip ini sangat penting untuk dijadikan pegangan. Seperti diajarkan semua agama apa pun, manusia pasti selalu akan diberi cobaan. Jalan kebenaran harus selalu menjadi pegangan, jangan takut membela kebenaran.
“Sebagai manusia selalu kita diberi cobaan. Itu semua agama mengajarkan begitu. Kita akan selalu dicoba untuk apakah menjadi orang baik, atau orang tidak baik,” tambah Megawati.
“Kekuasaan itu enak. Tapi kalau saya, kalau sudah harus berhenti, ya berhenti. Jangan malah lupa daratan. Itu cobaan, jangan lupa. Manusia selalu dicoba," sambung dia.
Dia memaparkan di Islam itu ada malaikat yang mencatat kebaikan dan malaikat yang mencatat keburukan manusia. Menjelang Pemilu 2024, Megawati mengingatkan seluruh rakyat Indonesia bahwa pemilu itu adalah untuk rakyat sendiri. Rakyat harus berani memperjuangkan yang benar.
Baca juga: Survei indEX sebut Gerindra berpotensi gagalkan hattrick PDIP
Baca juga: GMNI ingatkan Sekjen PDIP tidak berpolemik soal alutsista
“Saya pikir untuk memberi sebuah jalan penerangan kepada seluruh rakyat Indonesia, pemilu ini sebenarnya untuk anda, bukan siapa-siapa, bahwa hak anda lah menentukan siapa yang jadi pemimpin akan datang," tutur Mega.
“Hak rakyat untuk menang, jangan takut kepada intimidasi, jangan takut kepada kekuasaan, karena kekuasaan tidak langgeng, yang langgeng adalah Allah SWT. Ingat,” katanya.
Berita Terkait
Ketum Megawati dan keluarga akan mencoblos pilkada di Kebagusan
Senin, 25 November 2024 3:58
Puan Maharani sebut ada pembicaraan Megawati-Budi Gunawan soal kabinet
Senin, 21 Oktober 2024 19:34
PDIP: Silaturahim Megawati dan Prabowo tak terbatas momentum pelantikan
Minggu, 20 Oktober 2024 14:18
Megawati berhalangan hadiri pelantikan Presiden-Wapres Prabowo-Gibran
Minggu, 20 Oktober 2024 14:00
Sekjen benarkan Ketum Megawati minta kader hadiri pelantikan Prabowo-Gibran
Minggu, 20 Oktober 2024 6:45
Sekjen Gerindra Muzani tanggapi rencana pertemuan Prabowo-Megawati
Senin, 14 Oktober 2024 17:21
Prabowo harap rencana bertemu Megawati sebelum pelantikan presiden
Selasa, 1 Oktober 2024 15:22
PDIP sebut pertemuan dengan Prabowo tergantung keputusan Megawati
Jumat, 27 September 2024 13:09