Pemilu 2024, Bawaslu Mataram sosialisasi pengawasan partisipatif ke pelajar

id Bawaslu mataram,sosialisasi,partisipasi,pelajar,pemilu 2024

Pemilu 2024, Bawaslu Mataram sosialisasi pengawasan partisipatif ke pelajar

Koordinator Divisi Hukum Pencegahan Parmas Humas (HP2H) Bawaslu Kota Mataram Efendi, S.IP (pegang mikrofon) saat memberikan sosialisasi pengawasan partisipatif bagi siswa di SMAN 7 Mataram,  Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jumat (19/1-2024). (ANTARA/Bawaslu Mataram)

Mataram (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif pada kalangan pelajar di SMAN 7 Mataram.

Kegiatan sosialisasi diisi oleh Koordinator Divisi Hukum Pencegahan Parmas Humas (HP2H) Bawaslu Kota Mataram Efendi, bersama jajarannya dirangkaikan dengan kegiatan peningkatan iman dan taqwa (Imtaq), di Mataram, Jumat.

Dalam kegiatan sosialisasi dengan tema "Peran Generasi Milenial Untuk Menjaga Demokrasi Indonesia dalam Rangka Pemilu 2024", Komisioner Bawaslu menyampaikan peran siswa melakukan pengawasan partisipatif untuk mewujudkan pemilu berkualitas.

Beberapa hal yang perlu diawasi antara lain, tindakan politik uang merupakan tindakan melampaui batas dalam mempengaruhi pemilih dengan menggunakan harta benda.

Hal itu bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang mengajarkan keadilan, kejujuran, dan keikhlasan.

"Mari kita bersama-sama tolak politik uang, karena pemimpin yang dipilih dengan cara tersebut tidak akan memberikan keadilan dan keberlanjutan bagi negara kita," katanya.

Selain itu, politisasi SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) juga harus ditolak bersama-sama sebab Islam mengajarkan persatuan dan kesatuan umat, tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau ras.

"Mari kita bersama-sama menjaga keadilan dan memilih pemimpin yang dapat membimbing kita ke arah kebaikan," katanya.

Pihaknya, menyakini dengan pemahaman nilai-nilai Islam dan semangat partisipatif dalam pemilihan umum, para siswa khususnya bisa menjadi generasi yang dapat membawa perubahan positif bagi bangsa dan agama.

Di sisi lain, komisioner Bawaslu mengajak agar para pelajar yang sudah punya hak pilih bersama kepala sekolah, guru, dan jajarannya agar mampu memilih pemimpin yang dapat menyatukan bangsa, tanpa memandang perbedaan apa pun.

"Kita adalah satu bangsa, satu umat yang harus bersatu demi kebaikan bersama. Karenanya, jika ada indikasi pelanggaran terhadap hal itu, segera laporkan agar bisa ditindaklanjuti guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.