Pembangunan turap Kali Sarua terbentur kepemilikan tanah

id banjir jakarta,Jakarta, Pengerukan lumpur Sungai di Jakarta

Pembangunan turap Kali Sarua terbentur kepemilikan tanah

Petugas mengeruk lumpur Kali Sarua yang berada di Jakarta, Selasa (6/2/2024). ANTARA/Khaerul Izan

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) mengakui bahwa rencana pembangunan turap di Kali Sarua sepanjang 1,2 kilometer (km) masih terbentur dengan masalah kepemilikan tanah warga sekitar.

"Kami tidak mau mengambil lahan yang basah. Artinya mengurangi lebar kali, kami tidak mau itu," kata Kepala Seksi Pemeliharaan Drainase Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Selatan Junjung di Jakarta, Rabu.

Junjung mengatakan bahwa pembangunan turap Kali Sarua merupakan upaya pemerintah dalam meminimalkan banjir di Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran dan Kelurahan Pejantan Barat, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Menurut dia, pembangunan turap itu masih terkendala dengan lahan yang berada di sepanjang aliran tersebut karena Kali Sarua mengalami penyempitan dan diperkirakan saat ini hanya memiliki lebar dua hingga empat meter saja.

Ia menjelaskan bahwa masih banyak warga yang enggan menghibahkan tanahnya untuk dibangun turap dan untuk itu pihaknya terus berkoordinasi supaya pembangunan itu dapat terlaksana.

"Untuk turap itu, kami belum bisa ukur panjangnya. Pekerjaannya akan per segmen, karena kami belum tahu itu tanah siapa. Kalau kami perbaiki tanggulnya, kami minta lahan minimal 1,5 meter," katanya. 

Junjung menambahkan, untuk anggaran yang dibutuhkan masih dalam pembahasan karena belum semua warga mau menghibahkan tanahnya sehingga itu menjadi kendala dalam alokasi anggaran.



"Belum dihitung secara menyeluruh. Ini tergantung dari masyarakatnya, kami masih koordinasi dengan lurah," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengatakan bahwa pengerukan dan pembuatan turap Kali Sarua, dilakukan kurang lebih tiga sampai empat bulan ke depan dan harapannya semua warga mendukung program pemerintah tersebut.

Baca juga: PPK kasus proyek pengerukan Labuhan Haji ditahan jaksa
Baca juga: info BMKG: Jakarta cerah berawan pada Rabu malam


Sementara untuk panjang sungai yang sedang dikerjakan pengerukan lanjut Munjirin yaitu sepanjang 1,2 kilometer dengan lebar bervariasi 3-4 meter dan itu menjadi salah satu penyebab banjir ketika terjadi hujan.

"Panjang turap dan pengerukan sungai yang kami kerjakan sekitar 1,2 kilometer," katanya.