Kodam IX Udayana Kawal NTB Produksi Pangan

id Kodam Udayana

Kodam IX Udayana Kawal NTB Produksi Pangan

Pangdam IX Udayana Mayjen Kamarudin Simanjuntak, memanen padi menggunakan alat mesin pertanian. (FOTO ANTARA NTB/Ist)

"TNI akan kuat bila mana bersama masyarakat. Pemerintah akan kuat jika bersama masyarakat dan jika ketiga-tiganya bersatu, maka apapun bisa tercapai"
Lombok Barat (Antara NTB) - Jajaran TNI Angkatan Darat dari Kodam IX Udayana berkomitmen mengawal para petani di Nusa Tenggara Barat memproduksi padi dan palawija sebanyak-banyaknya dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Pangdam IX Udayana Mayjen Kamarudin Simanjuntak, di Lombok Barat, Selasa, mengatakan kerja sama TNI AD dengan Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB), adalah untuk mengawal pemenuhan target produksi padi.

"TNI akan kuat bila mana bersama masyarakat. Pemerintah akan kuat jika bersama masyarakat dan jika ketiga-tiganya bersatu, maka apapun bisa tercapai. Apalagi NTB punya predikat sentra penghasil beras dan jagung," katanya pada acara panen raya padi di Desa Nyur Lembang, Kabupaten Lombok Barat.

NTB, menurut dia, merupakan salah satu provinsi penyangga pangan nasional terbesar kelima secara nasional. Sebanyak 10 kabupaten/kota di provinsi itu menjadi penghasil beras, termasuk Kabupaten Lombok Barat.

Untuk itu, Kamarudin optimistis target produksi padi yang dibebankan kepada Provinsi NTB dalam rangka mewujudkan kedaulatan di bidang pangan akan mampu diwujudkan.

"Saya optimistis dengan semangat kebersamaan TNI dengan petani dan pemerintah, Indonesia akan berdaulat pangan," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTB H Mohammad Amin mengatakan pihaknya terus melakukan berbagai terobosan dalam rangka meningkatkan produksi padi dan palawija.

Salah satu terobosan yang dilakukan pada 2017 adalah membuka lahan pertanian seluas 400.000 hektare untuk penanaman jagung.

"Target produksi jagung pada 2017 sebanyak 2,5 juta ton, sedangkan beras 1,3 juta ton dengan tingkat kebutuhan lokal hanya 600 ribu ton," katanya.

Sekretaris Daerah Lombok Barat H Mohammad Taufiq, menyebutkan luas lahan pertanian di daerahnya mencapai 82.000 hektare, terdiri atas lahan pertanian dan bukan lahan pertanian.

Produksi padi pada 2016 tahun mencapai 185 ribu ton yang tersebar di 10 kecamatan.

"Lombok Barat setiap tahun mampu swasembada pangan. Pada 2016 lalu, surplus mencapai 23.000 ton," katanya. (*)