Panitia menanam seribu pohon di pura Jakarta dalam rangka Nyepi Isaka 1946

id Nyepi,Tahun Baru Saka,Tawur Agung,Nyarub caru,Nyepi Jakarta ,Nyepi DKI

Panitia menanam seribu pohon di pura Jakarta dalam rangka Nyepi Isaka 1946

Umat Hindu melaksanakan sembahyang menjelang Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 di Pura Adhitya Jaya Jakarta, Minggu (10/3/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Jakarta (ANTARA) - Panitia Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 menanam seribu pohon di pura-pura yang ada di DKI Jakarta dan sekitarnya.

"Kita juga memberikan secara simbolis pemberian pohon untuk penghijauan. Pohon-pohon ini akan ditanam di seluruh pura yang ada di Jakarta," kata Ketua Panitia Penyelenggaraan Hari Nyepi Tahun Saka 1946 I Putu Maharta Adijadnja saat ditemui di Pura Adhitya Jaya Jakarta, Minggu.

Putu mengatakan seribu pohon bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tersebut tidak hanya diserahkan ke pura-pura yang ada di Jakarta, tetapi juga di wilayah Bogor dan Tangerang.

Ia mengatakan untuk pohon jenis ketapang tersebut yang bisa tumbuh cukup tinggi sebagian besar ditanam di luar Pura Adhitya Jaya, Jakarta Timur (Jaktim).

Dalam peringatan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 ini, tema yang diusung adalah "Meningkatkan Kesehatan dan Perekonomian Umat untuk Menuju Indonesia Maju".

Selain pemberian pohon bantuan, panitia juga menggelar bakti sosial, seminar kesehatan hingga seminar UMKM untuk meningkatkan perekonomian umat.

"Pada 24 Februari lalu kami juga melakukan tali asih dengan memberikan bantuan ke lima yayasan yatim-piatu di Jakarta," kata Putu.

Baca juga: Atraksi ogoh-ogoh menyambut Hari Suci Nyepi di Pura Adhitya Jaya Jakarta
Baca juga: Pemkot Mataram fasilitasi tempat buang abu jenazah umat Hindu


Ribuan umat hindu dari 13 pura DKI Jakarta melaksanakan upacara Tawur Agung Kesanga dan Nyarub Caru menjelang Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 yang dipusatkan di Pura Adhitya Jaya, Jakarta Timur, Minggu.

Umat Hindu merayakan Hari Suci Nyepi pada Senin (11/3) dengan melakukan empat larangan, yakni tidak bekerja, tidak menyalakan api, tidak bersenang-senang dan tidak bepergian atau beraktivitas di luar rumah.

"Umat hanya tinggal di rumah dan kita memanjatkan doa agar tahun ke depannya lebih baik daripada tahun sebelumnya," kata Putu.