Hari Kamis, BMKG prakirakan hujan petir landa sebagian wilayah Indonesia

id Hujan,Hujan disertai petir,BMKG,Cuaca

Hari Kamis, BMKG prakirakan hujan petir landa sebagian wilayah Indonesia

Ilustrasi - Hujan lebat disertai petir melanda kawasan permukiman nelayan. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/Koz/nz/aa)

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan disertai petir akan melanda sebagian wilayah ibu kota provinsi di Indonesia pada Kamis.

Dikutip dari situs BMKG di Jakarta, ibu kota provinsi yang berpotensi hujan disertai petir pada siang hari ini yakni Bengkulu, Gorontalo, Jambi, Pontianak, Banjarmasin, Tanjung Pinang, dan Padang.

Pada malam hari nanti, wilayah Jakarta Pusat, Padang, Bengkulu, dan Palembang juga diprediksi hujan disertai petir. Sedangkan Kota Medan diprediksi hujan dengan intensitas lebat pada siang hari ini.

Beberapa wilayah diprediksi akan mengalami hujan ringan, di antaranya Banda Aceh, Palangkaraya, Kota Jayapura, Manokwari, Pekanbaru, dan Manado. Hujan dengan intensitas sedang akan melanda wilayah Kendari dan Bandung.

Sementara itu, beberapa wilayah diprediksi berawan pada siang hari ini, diantaranya Serang, Yogyakarta, Jakarta Pusat, Semarang, Bandar Lampung, Ternate, Mataram, Mamuju, dan Palembang. Wilayah Samarinda, Pangkal Pinang, dan Ambon diprediksi berawan tebal, sedangkan Kupang, Tarakan, dan Denpasar diprediksi cerah berawan.

Baca juga: Getaran gempa di Kabupaten Bandung merusak masjid dan puskesmas
Baca juga: Potensi hujan mulai berkurang di NTB pada awal Mei


Sementara Kota Surabaya diprediksi cerah dengan suhu 26-35 derajat Celcius. Berdasarkan informasi perkembangan musim BMKG, diketahui bahwa sekitar 63 persen wilayah zona musim diprediksi mengalami awal musim kemarau pada bulan Mei hingga Agustus 2024.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengemukakan bahwa dalam sepekan ke depan, BMKG mengidentifikasi masih adanya potensi peningkatan curah hujan secara signifikan, yakni di sebagian besar Sumatera, Jawa bagian barat dan tengah, sebagian Kalimantan dan Sulawesi, Maluku dan sebagian besar Papua.

"Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial, serta kondisi suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia," ujar Guswanto.