PUPR menarget enam bendungan di NTB tuntas pada Oktober 2024

id Kunker Presiden Jokowi,PUPR,Bendungan di NTB,NTB,Presiden Jokowi

PUPR menarget enam bendungan di NTB tuntas pada Oktober 2024

Staf Ahli Menteri PUPR, Endra Saleh Atmawidjaja saat dikonfirmasi wartawan usai mendampingi Presiden Jokowi meresmikan Inpres Jalan Daerah (IJD) Segmen Lembar-Gili Mas di Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis(2/5/2024). (ANTARA/Nur Imansyah).

Lombok Barat, NTB (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan enam bendungan yang tersebar di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tuntas selama masa periode pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin berakhir pada Oktober 2024.

Staf Ahli Menteri PUPR, Endra Saleh Atmawidjaja mengatakan dari enam bendungan yang dibangun selama masa pemerintahan Jokowi tersebut, lima di antaranya sudah rampung.

"Sekarang setelah ini Presiden Jokowi akan meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat. Artinya tinggal satu bendungan yang masih dalam tahap pengerjaan yaitu Bendungan Meninting Lombok Barat di Desa Bukit Tinggi," kata Endra usai mendampingi Presiden Jokowi meresmikan Inpres Jalan Daerah (IJD) Segmen Lembar-Gili Mas di Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Kamis.



Ia mengatakan enam bendungan yang dibangun dalam sepuluh tahun terakhir sejak 2015 hingga 2024 ini terdapat dua bendungan di Sumbawa Barat yakni Bintang Bano dan Tiu Suntuk. Selain itu ada dua di Kabupaten Dompu yakni Bendungan Mila dan Tanju, Bendungan Sila di Kabupaten Bima dan Bendungan Meninting di Lombok Barat.

"Ada 12 bendungan di Provinsi NTB," ujarnya.

Endra menyatakan sebagai daerah lumbung pangan nasional pembangunan bendungan sangat penting untuk keberlangsungan daerah lumbung pangan.

"Jadi sebelum Presiden Jokowi itu ada enam sudah dimiliki NTB. Ada Batu Jai, Pengga di Lombok Tengah dan ada di Pulau Sumbawa. Intinya kita akan pastikan di daerah lumbung pangan pasokan air terjaga," ucap Endra.

Ia menjelaskan, pembangunan enam bendungan itu berfungsi juga untuk mengurangi risiko banjir yang sering melanda di beberapa wilayah di NTB. Salah satu daerah yang sering banjir di Kota Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat.

"Di Brang Rea itu kan sering meluber airnya sampai ke Kota Taliwang (Sumbawa Barat) banjir-nya. Dengan adanya Bendungan Tiu Suntuk yang akan diresmikan nanti, banjir akan berkurang di Taliwang," terangnya.

Meski demikian, pembangunan enam bendungan yang ada di Pulau Sumbawa dan Lombok tersebut tidak bisa langsung sepenuhnya mengatasi banjir.

Baca juga: Presiden Jokowi resmikan operasional Bendungan Tiu Suntuk di NTB
Baca juga: Presiden Jokowi kunker selama tiga hari di NTB


"Ya mudahan bisa berkurang banjir-nya. Karena tahun 2017 itu Kota Taliwang terendam. Mudahan dengan adanya Bendungan Bintang Bano dan Tiu Suntuk ini berkurang banyak banjir-nya tidak seperti 2017 lalu," ucap Endra.

Selain sebagai penahan banjir, irigasi ke daerah lumbung pangan di daerah pertanian, pembangunan enam bendungan di NTB juga bisa dimanfaatkan sebagai area wisata. Seperti bendungan Bintang Bano Sumbawa Barat dan Bendungan Meninting di Lombok Barat.

"Meninting ini kan dekat dari Kota Mataram. Jadi itu selain fungsi irigasi di sana "view" nya sangat bagus, sehingga cocok untuk wisata," katanya.