Sebanyak 83,2 persen setuju kebijakan one way dan contraflow

id Survei Indikator Politik Indonesia,One Way,Contraflow,Lebaran

Sebanyak 83,2 persen setuju kebijakan one way dan contraflow

Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro dalam rilis yang disiarkan secara daring dan dipantau dari Jakarta, Selasa (14/5/2024). (ANTARA/Rio Feisal)

Jakarta (ANTARA) - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyampaikan sekitar 83,2 persen responden menyampaikan setuju dengan kebijakan one way dan contraflow yang diberlakukan pemerintah dan Polri selama penyelenggaraan mudik Lebaran 2024.

Indikator Politik Indonesia menyampaikan hal tersebut berdasarkan temuan survei nasional mengenai evaluasi publik terhadap penyelenggaraan mudik Lebaran 2024.

"Angka mayoritas setuju dengan kebijakan rekayasa lalu lintas tersebut, baik one way maupun contraflow di ruas jalan. Itu karena mereka langsung merasakan dua rekayasa tersebut membawa dampak positif terhadap kelancaran lalu lintas selama perjalanan," kata Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro dalam rilis yang disiarkan secara daring dan dipantau di Jakarta, Selasa.

Bawono juga menjelaskan bahwa masyarakat yang setuju dengan dua kebijakan rekayasa lalu lintas tersebut juga mengalami tren kenaikan dibandingkan Lebaran tahun sebelumnya.

"Kalau kita lihat trennya dari 2023 ke 2024, kita lihat trennya juga ada peningkatan yang setuju, meskipun peningkatannya tidak terlalu tinggi. Tahun 2023 itu ada 82,2 persen, tahun 2024 menjadi 83,2 persen," ujarnya.

Walaupun demikian, ia mengatakan bahwa peningkatan tersebut masih dalam batas margin of error (toleransi kesalahan), tetapi tetap dianggap tinggi dan evaluasi dari publik masih sangat baik terhadap dua kebijakan rekayasa lalu lintas tersebut.

Baca juga: Nusra Institute: Empat nama tertinggi calon Bupati Lombok Barat
Baca juga: Mayoritas tak setuju tuntutan perkara PHPU Pilpres 2024


Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada periode 24-26 April 2024 dengan metode pengambilan data dilakukan melalui telepon. Target populasi survei tersebut adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, dan memiliki telepon, yakni sekitar 83 persen dari total populasi nasional.

Sampel survei dipilih melalui metode random digit dialing (RDD) sebanyak 1.217 responden; terdiri dari 50,5 persen laki-laki, dan 49,5 persen perempuan. Sementara itu, toleransi kesalahan survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.