ICMI Jatim dan indikator kabupaten/kota emas: Menguatkan imtak dan imtek untuk Jatim Emas 2045

id ICMI Jatim, Indikator Kabupaten/Kota Emas,imtak,imtek,Jatim Emas 2045 Oleh Isa Ansori *)

ICMI Jatim dan indikator kabupaten/kota emas: Menguatkan imtak dan imtek untuk Jatim Emas 2045

Ketua Dewan penasehat Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Surabaya Isa Ansori (ANTARA/HO-LPA Surabaya)

Surabaya (ANTARA) - Menjelang Silakwil ICMI Jatim sebagai agenda tahunan yang akan dilaksanakan pada tanggal 13 – 15 Pebruari 2025 di Universitas Brawijaya, Malang, sudah seharusnya ICMI Jatim berkontribusi terhadap upaya yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Propinsi dalam mewujudkan Jatim Emas. Pemilihan UB sebagai tempat Silakwil tahun ini, diharapkan menjadi ruh bagi semangat ICMI Jatim, karena ditempat inilah sejarah mencatat kelahiran ICMI.

Sebagai organisasi yang berkomitmen pada pembangunan berbasis nilai keislaman dan keilmuan, ICMI Jawa Timur mengambil peran strategis dalam merumuskan Indikator Capaian Kabupaten/Kota Emas dalam rangka mewujudkan Jatim Emas 2045. Langkah ini sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045, yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, serta selaras dengan mandat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mewajibkan penyusunan RPJPD dan RPJMD di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Sebagai bagian dari pembangunan daerah yang berorientasi pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat, indikator yang disusun ICMI Jatim tidak hanya menekankan pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga memasukkan aspek Iman dan Taqwa (Imtak) serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Imtek) sebagai tolok ukur utama. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kemajuan daerah juga diiringi dengan peningkatan kualitas moral, sosial, dan intelektual masyarakat.

Dalam upaya mewujudkan Jatim Emas 2045 sebagai bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045, ICMI Jawa Timur berperan aktif dalam menyusun Indikator Kabupaten/Kota Emas yang menjadi tolok ukur capaian pembangunan daerah. Indikator ini disusun sebagai panduan bagi pemerintah kabupaten/kota di Jawa Timur agar dapat merancang kebijakan yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur, tetapi juga mengedepankan Iman dan Taqwa (Imtak) serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Imtek) sebagai pilar utama pembangunan.

Langkah ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, yang menggarisbawahi pentingnya pembangunan manusia yang unggul dan berdaya saing, serta selaras dengan mandat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang mewajibkan setiap daerah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dokumen perencanaan ini harus selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), serta mencakup pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Indikator Kabupaten/Kota Emas: Perpaduan Pembangunan Fisik dan Spiritual

Dalam menyusun indikator ini, ICMI Jatim mengacu pada 17 arah pembangunan nasional, yang mencakup aspek ekonomi, sosial, lingkungan, dan tata kelola pemerintahan. Namun, sebagai organisasi yang berlandaskan nilai keislaman dan keilmuan, ICMI Jatim menambahkan dua indikator khas yang menjadi tolok ukur keunggulan daerah dalam perspektif Imtak dan Imtek.

17 Indikator Pembangunan Nasional

1. Pembangunan manusia yang unggul dan berdaya saing
2. Pemerataan pembangunan ekonomi
3. Transformasi ekonomi berbasis inovasi
4. Ketahanan pangan, air, dan energi yang berkelanjutan
5. Infrastruktur terintegrasi dan ramah lingkungan
6. Kota inklusif dan berkelanjutan
7. Ketahanan sosial dan budaya berbasis kearifan lokal
8. Pelestarian lingkungan hidup dan penanganan perubahan iklim
9. Efektivitas tata kelola pemerintahan
10. Keamanan dan ketertiban nasional yang kondusif
11. Kedaulatan digital dan transformasi industri 4.0
12. Peningkatan peran perempuan dan perlindungan anak
13. Pemberdayaan pemuda dalam pembangunan
14. Pembangunan berbasis keunggulan daerah
15. Pengurangan ketimpangan sosial dan ekonomi
16. Peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan
17. Peran strategis Indonesia dalam geopolitik global

Dua Indikator Tambahan Khas ICMI Jatim

18. Kesalehan Sosial dan Nilai Gotong Royong

• Indeks toleransi dan harmoni sosial di masyarakat
• Budaya gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat
• Program pemberdayaan berbasis nilai-nilai kebangsaan dan keislaman
• Kepedulian sosial terhadap kelompok rentan

19. Pemerintahan Berbasis Imtak dan Imtek

• Kebijakan daerah yang berorientasi pada kesejahteraan dan keberlanjutan
• Inovasi pelayanan publik berbasis digital dan teknologi
• Penguatan SDM berbasis integrasi nilai keislaman dan teknologi
• Peningkatan ekosistem riset dan inovasi di daerah

ICMI Jatim sebagai Penggerak Transformasi Daerah

Sebagai organisasi cendekiawan Muslim, ICMI Jatim berkomitmen untuk menjadi mitra strategis bagi pemerintah daerah dalam memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga menanamkan nilai moral, sosial, dan spiritual dalam kehidupan masyarakat.

Dengan mengintegrasikan Imtak dan Imtek ke dalam indikator pembangunan daerah, ICMI Jatim ingin memastikan bahwa setiap kabupaten/kota di Jawa Timur tidak hanya maju dalam aspek material, tetapi juga memiliki ketahanan sosial dan moral yang kuat. Hal ini penting agar kemajuan yang dicapai benar-benar berkelanjutan dan mampu menciptakan masyarakat yang berdaya, sejahtera, dan berakhlak mulia.

Melalui penyusunan Indikator Kabupaten/Kota Emas, ICMI Jatim ingin mengajak seluruh elemen masyarakat, akademisi, praktisi, dan pemangku kebijakan untuk berkolaborasi dalam mewujudkan Jatim Emas 2045 sebagai bagian dari Indonesia Emas 2045. Dengan pendekatan ini, diharapkan Jawa Timur tidak hanya menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga menjadi contoh keberhasilan pembangunan berbasis nilai spiritual dan kecerdasan teknologi.

ICMI Jatim sebagai Motor Pembangunan Berbasis Nilai

Sebagai organisasi cendekiawan Muslim, ICMI Jatim berkomitmen untuk menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam memastikan bahwa arah pembangunan tidak hanya mengejar kemajuan material, tetapi juga menguatkan nilai moral dan spiritual dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan mengedepankan keseimbangan antara pembangunan ekonomi, ilmu pengetahuan, dan ketakwaan, indikator ini diharapkan dapat menjadi standar yang mengarahkan setiap kabupaten/kota di Jawa Timur dalam mewujudkan Jatim Emas 2045 sebagai bagian dari Indonesia Emas 2045.

Bagi ICMI Jatim, Jatim Emas bukan sekadar tujuan, tetapi sebuah perjalanan bersama untuk menciptakan peradaban yang unggul, berkeadaban, dan berkeberlanjutan. Jatim Emas juga bukan sekadar mimpi, tetapi sebuah komitmen bersama yang berbasis pada nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan keberlanjutan.

Surabaya, 2 Pebruari 2025


*) Penulis adalah Kolumnis dan Akademisi, Wakil Ketua ICMI Jatim