Moskow (ANTARA) - Kelompok Pejuang Palestina, Hamas, pada Minggu (19/5) menyatakan "solidaritas penuh" dengan kepemimpinan Iran dan rakyatnya sehubungan dengan insiden pendaratan keras sebuah helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Sebelumnya pada hari yang sama, media Iran melaporkan bahwa sebuah helikopter yang membawa Raisi, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dan sejumlah koleganya mengalami kecelakaan di Iran barat laut.
Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi kemudian membenarkan kecelakaan tersebut. Tim penyelamat telah tiba di lokasi kejadian, tetapi operasi pencarian menjadi rumit karena kondisi cuaca buruk, ungkap laporan itu.
"Kami di gerakan perlawanan Islam Hamas mengikuti dengan sangat prihatin dan cemas berita pendaratan darurat helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian dan delegasi yang menyertainya," ujar Hamas melalui sebuah pernyataan.
"Sehubungan dengan kejadian yang menyakitkan ini, kami menyatakan solidaritas penuh kami dengan Iran – kepemimpinan, pemerintah, dan rakyatnya," lanjut pernyataan dari gerakan tersebut.
Hamas menambahkan bahwa mereka "berdoa kepada Yang Maha Kuasa untuk menjaga kesehatan presiden Iran dan delegasi yang menyertainya, dan untuk melindungi rakyat Iran dari segala bentuk kejahatan."
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Irak peringatkan bahaya eskalasi militer pada konflik Israel-Iran
Berita Terkait
Iran dukung apapun keputusan yang diambil Hizbullah
Minggu, 17 November 2024 14:27
Iran: Hasil pilpres AS 2024 tidak penting
Kamis, 7 November 2024 12:13
Iran ancam AS dan Israel dengan siap balasan menghancurkan
Minggu, 3 November 2024 10:16
AS siap siaga bela Israel dari Iran
Jumat, 1 November 2024 18:22
China sebut kunci meredakan pertempuran di Timteng ada di negara besar
Selasa, 29 Oktober 2024 6:34
AS diduga terlibat dalam serangan rudal Israel ke Iran
Senin, 28 Oktober 2024 12:09
Khamenei: Serangan Israel ke Iran tak boleh dianggap remeh
Senin, 28 Oktober 2024 12:06
Sejumlah negara di Asia kutuk keras serangan Israel ke Iran
Senin, 28 Oktober 2024 10:33