Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (14/6), mengusulkan perdamaian ke Ukraina, menguraikan kondisi Rusia untuk mengakhiri perang dan memulai pembicaraan damai.
Berbicara pada pertemuan dengan pegawai Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow, Putin menyatakan bahwa Rusia akan "segera" menghentikan operasi tempur jika Ukraina membatalkan niatnya untuk bergabung dengan NATO dan menarik pasukannya dari empat wilayah yang diklaim Rusia -- Donetsk, Luhansk, Kherson dan wilayah Zaporizhzhya.
"Hari ini kami membuat usulan perdamaian lain yang konkret dan nyata. Jika Kiev dan negara-negara Barat menolaknya seperti sebelumnya, maka itu adalah urusan mereka, tanggung jawab politik dan moral mereka atas kelanjutan pertumpahan darah," katanya.
Baca juga: Memanas!! Ukraina tolak usulan perdamaian Rusia
Putin memperingatkan bahwa situasi di medan perang bisa berubah menjadi hal yang tidak menguntungkan bagi Kiev, dan jika ini terjadi, "kondisi untuk memulai negosiasi akan berbeda."
Putin menekankan bahwa dia mengusulkan untuk mengakhiri konflik, bukan hanya membekukannya.
"Segera setelah Ukraina mulai menarik pasukan dari Donbas dan Novorossiya (di wilayah tersebut) dan berjanji untuk tidak bergabung dengan NATO, Federasi Rusia akan menghentikan tembakan dan siap untuk bernegosiasi. Saya kira hal itu tidak akan memakan waktu lama," tambahnya.
Putin mengisyaratkan bahwa dia tidak menganggap Volodymyr Zelenskyy sebagai presiden sah Ukraina setelah masa jabatannya berakhir pada 20 Mei, dan mengidentifikasi parlemen negara tersebut, Verkhovna Rada, sebagai satu-satunya otoritas yang sah.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Nusantara rakes in Rp1.15 trillion in foreign investment
Kamis, 26 September 2024 5:50
Rusia apresiasi kebijakan luar negeri Indonesia "bebas aktif"
Selasa, 24 September 2024 18:54
Orang Rusia datang ke Nusantara dengan itikad baik
Selasa, 24 September 2024 18:53
Italia tetap menentang serangan Ukraina
Senin, 23 September 2024 4:47
Perang Gaza tidak bisa diabaikan di Dewan Keamanan PBB
Selasa, 17 September 2024 11:40
Megawati: Indonesia dan Rusia komit hidup berdampingan dengan damai
Selasa, 17 September 2024 7:12
Tim SAR gunakan drone cari WNA Rusia yang hilang di Gunung Rinjani Lombok
Minggu, 15 September 2024 18:24
Megawati Soekarnoputri tiba di St.Petersburg Rusia
Minggu, 15 September 2024 7:33