Mataram (ANTARA) - Khotib Shalat Idul Adha 1445 Hijriah Masjid Agung Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Ahmad Muzzani mengingatkan jamaah untuk tetap meneruskan pengorbanan Nabi Ibrahim sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.
"Pengorbanan merupakan tebusan yang akan disyukuri merayakan seperti hari ini. Ketika semua merayakan tebusan yang dahulu diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim," kata dia di Mataram, Senin.
Baca juga: Jokowi: Berkurban ekspresi syukur atas berkah Allah SWT
Idul Adha selalu mengingatkan umat Islam tentang salah satu hal dramatis yang dilalui Nabi Ibrahim dan anaknya, Nabi Ismail yang saat Nabi Ibrahim menerima perintah menyembelih anaknya sendiri terekam dalam Al Quran surat As-saffah ayat 12-11.
"Nabi Ibrahim membutuhkan pengorbanan besar bertindak kepatuhan yang total," katanya.
Anak tersayang yang memiliki sifat yang dalam bahasa Al Quran itu anak yang baik, saleh yang selalu menepati ucapannya dan anak diridhai Allah SWT anak tersebut mesti disembelih.
"Dan pada akhirnya diganti dengan seekor domba yang disebut penyembelihan hewan kurban. Tebusan yang akan disyukuri seperti hari ini merayakan terusan yang dahulu diberikan Allah kepada Ibrahim," katanya.
Ia mengharapkan Shalat Idul Adha menjadi ibadah yang menenteramkan iman semua lapisan masyarakat.
"Sesungguhnya orang yang bertakwa adalah menjadi poros kebahagiaan, sebaik baik bekal adalah taqwa," katanya.
Kebahagiaan Idul Adha, ujarnya, salah satu wujud dari firman Allah tentang suatu kegembiraan umat yang lebih baik ketimbang yang mereka butuhkan.
Baca juga: Menag Yaqut: Ibadah kurban momentum singkirkan sifat egois dalam diri
Baca juga: Presiden Jokowi Shalat Idul Adha di Simpanglima Semarang