Pemkot Denpasar kenalkan produksi film dokumenter ke siswa SMP

id Pemkot Denpasar,pelatihan film dokumenter,film dokumenter

Pemkot Denpasar kenalkan produksi film dokumenter ke siswa SMP

Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa bersama para siswa pelatihan film dokumenter Summer Camp di Denpasar. ANTARA/Ni Luh Rhismawati.

Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, memberikan pelatihan film dokumenter kepada perwakilan siswa SMP se-Denpasar untuk mengenalkan proses produksi film dokumenter dan sekaligus dapat menyampaikan berbagai keunggulan kota itu secara lebih luas.

Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa dalam keterangannya di Denpasar, Rabu, mengatakan pelatihan film dokumenter bertajuk Summer Camp ini merupakan sebuah upaya berkelanjutan dalam mendukung kemajuan sektor ekonomi kreatif di Kota Denpasar.

"Kegiatan ini sangatlah penting guna mengasah keterampilan anak muda Denpasar dalam bidang perfilman. Pelaksanaan pelatihan film dokumenter seperti ini harus terus kita jaga dan dukung. Untuk itu, program ini harus terus dikembangkan dan setiap tahunnya panitia menentukan tema-tema yang menarik," ujarnya.

Arya Wibawa berharap pelatihan ini dapat membekali peserta dengan kemampuan yang memadai mengenai cara-cara yang baik untuk menyampaikan pesan dan gagasan untuk kemajuan diri sendiri dan lingkungannya.

"Setelah mendapat pelatihan ini, para peserta diharapkan menjadi duta-duta visual yang menyiarkan berbagai keunggulan Kota Denpasar ke seluruh dunia," ucapnya pada acara yang digawangi Bidang Dokumentasi, Perfilman, dan Permuseuman Dinas Kebudayaan Provinsi Bali itu.

Dengan kegiatan tersebut, diharapkan para siswa SMP dapat mengasah kemampuannya dalam bidang perfilman sejak dini. Sementara itu Ketua Panitia Summer Camp I Wayan Astawa mengatakan kegiatan tersebut mengambil tema Enjoy Real Adventures and Learn New Experience atau Nikmati Petualangan Nyata dan Pelajari Petualangan Baru.

Baca juga: Mahasiswi Indonesia meraih penghargaan film dokumenter di China
Baca juga: Terima autokritik , Bawaslu sarankan masyarakat tonton film "Dirty Vote"


Kegiatan ini diikuti perwakilan 21 SMP yang terdiri dari 12 SMP Negeri dan 9 SMP Swasta dengan jumlah peserta secara keseluruhan sebanyak 63 orang siswa-siswi.

"Saya harapkan setelah menyelesaikan pelatihan ini selama empat hari, maka para siswa dapat memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk membuat film dokumenter yang menarik dan berkualitas," ujarnya.

Para siswa juga diharapkan dapat menjalin hubungan dan kerja sama dengan sesama peserta dan narasumber yang nantinya dapat mendukung perjalanan mereka dalam menciptakan film dokumenter.