Aliansi Bela Palestina menggelar aksi tolak Israel di Olimpiade 2024

id Aliansi Bela Palestina, tolak Israel, Olimpiade 2024,Gaza ,Palestina ,Patung kuda

Aliansi Bela Palestina menggelar aksi tolak Israel di Olimpiade 2024

Ketua Komite Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) Din Syamsuddin didampingi Sekretaris ARI-BP Oke Setiadi saat memberikan keterangan pers di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (18/7/2024). ANTARA/HO-Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina

Jakarta (ANTARA) -

Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) akan menggelar aksi penolakan terhadap kontingen Israel di Olimpiade Paris 2024 di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Minggu pagi (21/7).
"Kita akan mulai jam 5.30 WIB. Lokasi acara terpisah dari area 'Car Free Day'," kata Sekretaris ARI-BP, Oke Setiadi kepada wartawan di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (18/7).
ARI-BP turut mengundang berbagai ormas keagamaan, termasuk Pimpinan Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang sudah resmi bebas dari kasus hukum.
"Kami mengundang semua komponen bangsa, semua ormas untuk hadir bersama kami. Jadi bukan hanya FPI, ada Wahda Islamia, Persis, Muhammadiyah, NU," kata Oke dalam keterangan tertulisnya.
Oke menjelaskan, aksi tersebut dipastikan berlangsung damai tanpa ada kekerasan. Karena itu, dia mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi aksi tersebut.
"Pertama, kalau ada teman-teman dari CFD ikut, kemudian seperti biasa, kemudian masuk ke arena untuk mengikuti, silakan. Tanpa meninggalkan hal-hal yang melanggar norma dan hukum. Yang kedua kalau bisa pakai pakaian olahraga ya," ujarnya.

Baca juga: Jusuf Kalla membahas kondisi terkini Palestina bersama Hamas
Baca juga: Tak boleh ada standar ganda pada isu Gaza

Dia mengungkap nantinya juga akan diperdengarkan suara drone yang diikuti dengan aksi tiarap peserta unjuk rasa. Dia pun meminta para peserta dapat mengikuti rangkaian aksi secara damai.
"Kita akan mendengarkan suara drone ya dan kemudian dengan suara drone tadi tiba-tiba kemudian kita akan tiarap, merasakan bagaimana masyarakat Gaza yang sehari-hari ketika dengar suara drone harus bersentuhan dengan tanah," katanya.