BI akan promosikan tenun Pringgasela di Jepang

id Tenun Pringgasela

BI akan promosikan tenun Pringgasela di Jepang

Kepala Perwakilan BI NTB Achris Sarwani (kanan), mengenakan busana terbuat dari kain tenun Pringgasela. (Foto Antaranews NTB/ist)

Sekarang sedang proses seleksi dan pembinaan agar produk tersebut bisa ikut pameran di Tokyo
Mataram (Antaranews NTB) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat akan mempromosikan kain tenun gedogan produksi pengrajin di Desa Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, pada pameran busana di Tokyo, Jepang 4 April 2018.

"Sekarang sedang proses seleksi dan pembinaan agar produk tersebut bisa ikut pameran di Tokyo," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB Achris Sarwani, di Mataram, Senin.

Ia mengatakan Desa Pringgasela merupakan salah satu sentra kerajinan kain tenun khas Sasak (Etnis Lombok). Kegiatan menenun telah dilakukan secara turun temurun lintas generasi dan dilakukan oleh mayoritas perempuan sebagai sumber penghasilan.

Namun berbeda dengan kain tenun lainnya, para pengrajin di Pringgasela membuat kain tenun dengan alat gedogan dan menggunakan pewarna alami dari tumbuhan seperti akar, batang kayu, dan dedaunan.

"Namun demikian, Desa Pringgasela sebagai sentra tenun kurang dikenal secara luas dibanding dengan tenun dari daerah lain. Padahal punya keunikan tersendiri," ujarnya.

Melihat besarnya potensi tersebut, Kantor Perwakilan BI NTB tergerak untuk mengoptimalkan tradisi menenun yang ada melalui peningkatan nilai jual produk. Sebagai industri kreatif, BI terus mendorong peningkatan kualitas tenun melalui inovasi dan kreativitas.

Bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan perbankan, pengrajin tenun Pringgasela dibina untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tenun yang ada.

Tidak hanya itu, kata Achris, pemasaran terus diperluas ke tingkat nasional dan dunia dengan melibatkan Wignyo Rahadi, salah seorang desainer busana ternama sebagai konsultan tenun Pringgasela.

"Saat ini, Wignyo Rahadi telah merancang koleksi tenun bertema `Selaras Garis` dengan menggunakan tenun Pringgasela motif Sundawa," ucapnya.

Menurut Achris, motif Sundawa yang menjadi salah satu ciri khas tenun Pringgasela, diambil dari nama sebuah sungai di Desa Pringgasela, yang membentang sepanjang persawahan desa dan menjadi sumber kehidupan masyarakat setempat.

Selain itu, tenun Pringgasela telah mendapatkan eco-label dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta lolos uji oleh kurator dari Amerika Serikat, sehingga layak dipasarkan ke pasar internasional.

"Untuk lebih mempromosikan tenun Pringgasela di kancah dunia, BI NTB bersama Wignyo Rahadi akan mengadakan `fashion show` di Plaza Perindustrian Jakarta, pada 13-16 Maret 2018. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pra mengikuti pameran di Tokyo," katanya.

Bank Indonesia berharap melalui beragam pameran yang akan diikuti dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan tenun lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Desa Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur.

Selain itu, peningkatan kapasitas pengrajin tenun akan terus dilakukan, salah satunya melalui program peningkatan kapasitas bagi para pengrajin tenun di Tuban, guna mendorong inovasi dan kreasi pengrajin tenun. (*)