Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat mengajari siswa sekolah dasar (SD) bercocok tanam untuk mendukung Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka.
Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat, Novy C. Palit mengatakan lewat kegiatan tersebut siswa diajarkan tentang jenis-jenis tanaman produktif yang ada di lahan Balai Penyuluh Pertanian Kembangan.
"Kami kenalkan sayuran jenis cabai, tomat, terong, mangga, anggur, termasuk jenis tanaman obat (toga) dan lain-lain," kata Novy di Jakarta, Rabu, saat memberikan penyuluhan kepada 218 siswa SDN Duri Kosambi 06 Pagi.
Selain itu, siswa juga langsung praktik cara bercocok tanam, salah satunya cabai mulai dari penyemaian, penanaman, perawatan pada wadah plastik (polybag). Menurut dia kecintaan anak SD terhadap budidaya tanaman produktif dapat mendukung ketahanan pangan untuk mewujudkan "Jakarta Go Green" ke depan," kata Novy.
"Dengan anak-anak cinta tanaman produktif, selain dukung ketahanan pangan di DKI Jakarta juga ikut membantu menciptakan Jakarta yang lebih hijau," tutur Novy.
Sementara itu, Wakil Kepala SDN Duri Kosambi 06, Yan Firmamsyah menyebut berkaitan dengan P5 Kurikulum Merdeka, siswa dikenalkan dengan jenis-jenis tanaman dan pohon produktif serta diajarkan cara bercocok tanaman yang baik dan benar.
Baca juga: Pemkab Lombok Utara bangun gedung SLBN dukung pendidikan disabilitas
Baca juga: BRIN: Beasiswa riset Baznas dorong talenta periset muda
"Kunjungan ke BPP Kembangan ini untuk edukasi para siswa soal cara bercocok tanam yang baik dan benar dalam rangka mendukung ketahanan pangan. Kemudian pengenalan akan jenis jenis tanaman dan pohon produktif," ucap Yan.
Menurut dia dengan pengalaman langsung tersebut para siswa bisa mempraktikkan di lahan sekolah mulai dari penyemaian, menanam, merawat, hingga memanen.
"Harapannya, siswa bisa menerapkan di lingkungannya masing-masing," kata Yan.