Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp6,21 triliun selama periode 26-29 Agustus 2024.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa nilai tersebut terdiri dari aliran modal asing masuk bersih di pasar saham, Surat Berharga Negara (SBN), dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masing-masing sebesar Rp3,89 triliun, Rp0,76 triliun, dan Rp1,56 triliun.
Dengan demikian, sejak 1 Januari 2024 hingga 29 Agustus 2024, total modal asing masuk bersih di SRBI mencapai Rp187,66 triliun, di pasar saham Rp12,79 triliun, dan di pasar SBN Rp9,20 triliun.
Pada semester II-2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 29 Agustus 2024, modal asing masuk bersih di SRBI tercatat sebesar Rp57,31 triliun, di pasar SBN sebesar Rp43,15 triliun, dan di pasar saham Rp12,45 triliun.
Selanjutnya, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun per 30 Agustus 2024 sebesar 65,87 basis poin (bps), turun dibandingkan per 23 Agustus 2024 yang sebesar 66,86 bps.
Baca juga: Digital mindset jadi kunci dari transformasi digital
Baca juga: Teknologi digital tingkatkan efisiensi dan perluas pasar UMKM
Rupiah di awal perdagangan Jumat (30/8) dibuka pada level Rp15.415 per dolar AS, melemah daripada penutupan perdagangan Kamis (29/8) yang sebesar Rp15.410 per dolar AS. Indeks dolar AS menguat ke level 101,34 di akhir perdagangan Kamis (29/8).
Imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun naik ke 6,75 persen. Sedangkan imbal hasil surat utang AS alias US Treasury Note tenor 10 tahun meningkat ke level 3,862 persen.
BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.