NW bedah pemikiran ekonomi ulama kharismatis Pulau Lombok

id ulama lombok,hamzanwadi,wasiat renungan massa

NW bedah pemikiran ekonomi ulama kharismatis Pulau Lombok

Sejumlah pembicara memberikan salam mengepal dalam seminar yang membedah pemikiran ekonomi ulama Muhammad Zainuddin Abdul Madjid di Kampus IAIH NW, Lombok Timur, Jumat (6/9/2024). (ANTARA/HO-Hanifia Himmatuzzainiah/Mahasiswi PKL IAIH)

Lombok Timur (ANTARA) - Organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Wathan (NW) menggelar seminar nasional yang membedah pemikiran ekonomi ulama kharismatis Pulau Lombok bernama Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.

Acara bertajuk Rekonstruksi pemikiran ekonomi 'Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dalam rangka Revitalisasi Ummat' itu digelar di ruang rapat Hamzanwadi, Kampus IAIH NW Lombok Timur, pada 6 September 2024.

"Dia memberikan gagasan konstruktif tentang kesejahteraan umat itu menjadi sesuatu yang esensi, karena motivasi dan orientasi menjadi pijakan dalam menjalankan usaha," kata Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Fahrurrozi Dahlan dalam pernyataan di Lombok Timur, Sabtu.

Di halaman 106 pada Wasiat Renungan Massa yang ditulis oleh tokoh pendiri Nahdlatul Wathan itu menjelaskan ihwal pemikiran ekonomi yang memuat pesan utama terkait optimisme dan doa. 

Baca juga: Pawai motor meriahkan HUT ke-89 Madrasah NWDI di Lombok Timur

Pesan-pesan yang tertuang dalam syair itu bisa menjadi modal penting dalam berkarya, berbisnis, dan berniaga.

Tokoh publik Lalu Muhammad Iqbal mengatakan pembangunan ekonomi Nusa Tenggara Barat sangat memerlukan gagasan besar agar selalu terarah.

Menurutnya, pemikiran besar itu bisa juga bersumber dari gagasan lama dengan menggali kebenaran-kebenaran yang relevan dengan situasi terkini.

"Kita gunakan kembali gagasan-gagasan lama itu untuk revitalisasi perekonomian umat pada saat ini," ucap Iqbal.

Sosok Muhammad Zainuddin Abdul Madjid yang bergelar Maulana Syaikh Tuan Guru Kyai Haji itu adalah seorang penulis dan pengarang yang produktif dengan menghasilkan berbagai karya mulai dari kitab, kumpulan doa, syair, hingga lagu-lagu perjuangan dalam bahasa Arab, Indonesia, dan Sasak.

Baca juga: Ribuan santri di Lombok Timur ikuti jalan sehat peringati HUT ke-89 Madrasah NWDI