Lifter Maria Magdalena pertahankan emas kelas 84 kilogram

id pon aceh-sumut 2024,angkat berat,maria magdalena simanjuntak,sri rahayu,seila waomory

Lifter Maria Magdalena pertahankan emas kelas 84 kilogram

Lifter Riau Sri Rahayu, lifter Jawa Barat Maria Magdalena Simanjuntak, dan lifter Papua Pegunungan Seila Waimory (ki-ka) berpose setelah jumpa pers pertandingan angkat berat kelas 84 kilogram putri di GOR Seramoe, Banda Aceh, Rabu (18/9/2024). (ANTARA/RAUF ADIPATI)

Banda Aceh (ANTARA) - Lifter Jawa Barat, Maria Magdalena Simanjuntak, mempertahankan medali emas pada cabang angkat berat kelas 84 kilogram putri Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 setelah mencatatkan hasil terbaik di GOR Seramoe, Banda Aceh, Rabu.

Maria total mencatatkan angkatan seberat 675 kilogram, unggul 15 kilogram atas pemenang medali perak, Sri Rahayu asal Riau. Pada PON XX Papua 2021, Maria juga memenangi medali emas di kelas 84 kilogram putri.

“Puji Tuhan saya hari ini tidak terlalu tegang, karena hari ini ditonton langsung orang tua dan keluarga yang datang langsung dari Medan ke Aceh, jadi saya sendiri meyakinkan diri saya, hari ini saya harus kasih emas ke orang tua saya,” kata Maria pada jumpa pers setelah pertandingan.

Pada kesembilan angkatan yang dilakukannya, Maria hanya sekali terpeleset, yakni pada angkatan bench press. Ia pertama kali mampu mengangkat 180 kilogram, kemudian dinaikkan menjadi 185 kilogram yang gagal diangkatnya, sebelum Maria berhasil mengangkat beban yang sama pada percobaan ketiga.

Selain mempertahankan medali emasnya, Maria juga berhasil memecahkan beberapa rekor PON. Dengan angkatan 185 kilogram pada bench press, ia memecahkan rekor sebelumnya atas namanya sendiri, yakni 180 kilogram yang diukir pada PON Papua. Total angkatan 675 kilogram juga membuatnya melampaui rekor atas namanya sendiri yang juga ditorehkannya di Papua, yakni 657,5 kilogram.

Untuk angkatan squat, Maria sukses dalam ketiga percobaan pada berat 240 kilogram, 250 kilogram, dan 257,5 kilogram. Kesuksesan serupa ia torehkan pada angkatan dead lift, dengan keberhasilan mengangkat beban 215 kilogram, 225 kilogram, dan 232,5 kilogram.

Pemenang medali perak, Sri Rahayu asal Riau, memiliki total angkatan 660 kilogram. Ia mencatatkan angkatan squat terbaik 290 kilogram, angkatan bench press terbaik 165 kilogram, dan angkatan dead lift terbaik 205 kilogram.

Baca juga: Lifter Aneu Veronica terkuat dalam kelas 76 kg putri
Baca juga: Efek berganda PON XXI 2024 terhadap perekonomian Sumut


Sedangkan medali perunggu menjadi milik wakil Papua Pegunungan, Seila Waimory, dengan total angkatan 640 kilogram. Seila memiliki angkatan squat terbaik 265 kilogram, angkatan bench press terbaik 142,5 kilogram, dan angkatan deadlift terbaik 215 kilogram.

Angkat berat kelas 84 kilogram putri total diikuti oleh tujuh lifter. Selain Maria, Sri, dan Seila, empat atlet lainnya adalah Aini Hayati Fortuna asal Kalimantan Barat, Marniati asal Kalimantan Timur, Rosa Gina Nababan asal Jambi, dan wakil Sumatera Utara, Desni Anggreny Sitohang.