ESDM kolaborasi dengan dua universitas mendorong eksplorasi mineral

id Ketahanan energi, kementerian esdm, eksplorasi mineral, lifting migas

ESDM kolaborasi dengan dua universitas mendorong eksplorasi mineral

Ilustrasi - Foto udara kawasan tambang ore nikel di Desa Siumbatu, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Selasa (23/1/2023). Badan Geologi Kementerian ESDM menyebutkan dari total sekitar 2 juta hektare lahan yang berpotensi mengandung nikel, baru sekitar 800 ribu hektare lahan yang dieksplorasi atau masih terdapat sekitar 1,2 juta hektare lahan mengandung nikel yang belum dieksplorasi. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/nym.

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Kyoto, Jepang, untuk meningkatkan eksplorasi mineral yang lebih optimal.

Kerja sama itu dilakukan oleh Pusat Sumber Daya Mineral Batu Bara dan Panas Bumi (PSDMBP) Kementerian ESDM dengan berkonsentrasi pada pengembangan teknologi eksplorasi mineral yang lebih canggih.
Kepala PSDMBP Agung Pribadi dalam pernyataan di Jakarta, Selasa, menyampaikan kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi baru dalam bidang eksplorasi mineral, sehingga Indonesia dapat lebih mandiri dalam mengelola sumber daya alamnya.

Baca juga: Unhan kunjungi FSRU Jawa Satu bangun kolaborasi akademisi

"Kami akan berusaha sebaik mungkin menyukseskan penyelidikan ini, antara lain dengan menyediakan sampel-sampel batuan yang diperlukan, seperti yang telah diambil dari beberapa lokasi di Indonesia, yaitu dari daerah Banten, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Utara," kata dia.
Dia menyampaikan, alasan pihaknya melakukan kerja sama dengan dua perguruan tinggi itu, karena ITB telah lama berkolaborasi dengan Universitas Kyoto untuk mengembangkan teknologi eksplorasi energi panas bumi di Indonesia.

Baca juga: Pertamina komitmen wujudkan ketahanan energi

Kerja sama tersebut di bawah skema Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development (Satreps) yang didanai oleh Japan International Cooperation Agency (JICA), Japan Science and Technology Agency (JST), dan proyek Beneficial and Advance Geothermal Use System (BAGUS).
Ia menyampaikan salah satu hasil yang paling menonjol dari kerja sama ini adalah publikasi ilmiah yang berisi temuan-temuan terbaru dalam bidang eksplorasi mineral, sehingga diharapkan dapat menjadi rujukan penting bagi komunitas ilmiah dan industri pertambangan baik di dalam maupun luar negeri.
"Hasil yang diharapkan adalah pengembangan teknik dan analisis komposisi mineral yang lebih baik, serta peningkatan kemampuan dalam karakterisasi dan teknik ekstraksi yang lebih efisien. Semua ini akan membantu secara lebih luas dalam mengoptimalkan sumber daya mineral di Indonesia," ujarnya lagi.