Borrell dukung Uni Eropa tingkatkan bantuan militer

id konflik rusia ukraina,uni eropa,borrell,bantuan senjata ke ukraina,serangan militer ke rusia

Borrell dukung Uni Eropa tingkatkan bantuan militer

Departemen Pertahanan Amerika Serikat menyebut bahwa "sejumlah kecil" tentara Korea Utara sudah berada di daerah Kursk, Rusia, yang berdekatan dengan perbatasan Ukraina, Selasa (22/10/2024). ANTARA/Anadolu/py/am.

Moskow (ANTARA) - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (EU) Josep Borrell mengatakan dia bakal mendukung peningkatan bantuan militer EU ke Ukraina, serta mengizinkan serangan terhadap sasaran militer di wilayah Rusia.

"Pekan depan, saya akan memimpin pertemuan rutin para menteri luar negeri dan pertahanan Uni Eropa," katanya kepada wartawan saat mengunjungi Kiev, Sabtu.

Menurut Borrell, Ukraina telah menjadi topik prioritas, dan dia akan menyampaikan kepada negara-negara anggota perihal pentingnya dukungan berkelanjutan EU, baik di bidang diplomatik dengan Dewan Urusan Luar Negeri maupun di bidang pertahanan dan keamanan dengan Dewan Menteri Pertahanan negara-negara anggota EU.

Baca juga: AS bantu Ukraina Rp36,3T, termasuk tambahan pertahanan udara

"Kami akan mendorong peningkatan dukungan politik dan khususnya militer kepada Ukraina, terutama saat ini, pada saat kritis ini," katanya menambahkan. 

Borrell melanjutkan bahwa dia juga akan merekomendasikan dukungan kepada untuk menyerang sasaran militer Rusia di wilayahnya. Sementara itu, misi pelatihan yang dilakukan Uni Eropa untuk pasukan Ukraina diperkirakan akan mencapai 75.000 tentara yang dilatih pada akhir musim dingin, katanya.

Baca juga: Kerja sama Rusia-Korut berdampak stabilisasi di benua Eurasia

Namun, sejauh ini belum ada konsensus di antara negara-negara anggota mengenai pemindahan misi ke wilayah Ukraina, papar Borrell. Sebelumnya, Pemerintah Polandia menyatakan tidak memiliki lagi senjata atau peralatan militer yang dapat dikirim ke Ukraina, kata Menteri Pertahanan Nasional Polandia Wladyslaw Kosiniak-Kamysz kepada wartawan.

"Kami telah mengirim banyak peralatan – sebanyak mungkin. Bagi saya, batasan dalam proses transfer senjata selalu terletak pada keamanan negara Polandia," kata Kosiniak-Kamysz.

Sumber: Sputnik-OANA