Kapolri resmikan tipe Polda DIY Yogyakarta jadi A

id Kapolda Yogyakarta,tipe A,Tipe B

Kapolri resmikan tipe Polda DIY Yogyakarta jadi A

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan depan) bersama Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri (kiri depan) dan tokoh Muhammadiyah Buya Syafii (tengah) memukul kentongan saat acara pengukuhan kenaikan Tipe Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dari Tipe B menjadi Tipe A di Polda DI Yogyakarta, Jumat (7/12/2018). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/kye)

Mataram (Antaranews NTB) - Kepala Kepolisian RI Jenderal Polisi Tito Karnavian memimpin upacara peningkatan tipe Polda Daerah Istimewa Yogyakarta dari B menjadi A di Lapangan Mapolda DIY, Jumat.

Peningkatan tipe itu ditandai dengan penyerahan Pataka Seligi Sakti Marwah Negeri dari Kapolri kepada Kapolda DIY Brigadir Jenderal Pol Ahmad Dhofiri dalam upacara yang dihadiri Sekretaris Daerah DIY Gatot Saptadi, serta mantan Ketum PP Muhammadiyah Syafii Maarif.

"Pengukuhan kenaikan ini didasari kajian mendalam antara Mabes Polri bersama Kementerian PANRB bahwa memang sudah seharusnya Polda DIY menjadi tipe A," kata Tito.

Menurut Tito, selain menjadikan Kapolda DIY Ahmad Dhofiri menjadi bintang 2 (Irjen) dan eselon-eselon di bawahnya juga naik pangkat, pengukuhan Tipe A tersebut juga akan memperkuat personel serta sarana prasana dan logistik di Polda DIY.

Tito mengatakan dasar peningkatan tipologi Polda DIY menjadi A diukur dari berbagai aspek. Di antaranya adalah tantangan jumlah penduduk di DIY yang meningkat serta dinamika dan mobilitas masyarakat yang tinggi.

"Sarana transportasi, akses jalan di mana-mana, apalagi akan ada Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang insya Allah kalau berjalan lancar akan menjadi kebanggan baru bagi masyarakat DIY yang juga akan meningkatkan mobilitas keluar masuk logistik," tutur dia.

Selain itu, lanjut Tito, saat ini Yogyakarta bukan lagi hanya sebagai kota metropolitan, namun sudah menjadi megapolitan yang dihuni oleh berbagai suku dan ras serta dikenal sebagai pusat pariwisata di Indonesia, seperti halnya Bali.

"Kita juga melihat tantangan mulai dari aksi-aksi demonstrasi, serta gangguan kamtibmas yang lain, kejahatan jalanan, serta kemacetan lalu lintas meningkat sehingga harus diimbangi dengan mekanisme dan manajemen penanganan yang lebih baik," tuturnya.

Tito berharap setelah pengukuhan itu, jajaran Polda DIY harus mampu membuktikan bahwa institusinya layak mendapatkan tipe A dengan kinerja yang lebih baik.

"Harus bisa memberikan kesan kepada publik bahwa situasi di DIY menjadi lebih aman dan lebih tertib," kata dia.

Sementara itu, tokoh Muhammadiyah Buya Syafii Maarif berharap penaikan tipe Polda DIY itu bisa diikuti dengan peningkatan kinerja aparat kepolisian setempat. "Sesuai filosofi Polri melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa Yogyakarta merupakan daerah yang istimewa karena pernah menjadi Ibu Kota RI selama empat tahun saat Belanda masih menjajah Indonesia. Meski demikian, saat ini kondisi lalu lintas di Yogyakarta semakin padat karena jumlah kendaraan yang terus meningkat.

 "Sehingga polisi lalu lintas semakin repot dan saya tidak tahu lima tahun lagi apakah kendaraan bisa bergerak di Yogyakarta," ucapnya.