Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan pentingnya mitigasi kecelakaan pesawat dan memastikan waktu istirahat kru (awak) yang cukup untuk mencegah kelelahan, serta menjaga keselamatan penerbangan yang optimal.
Erick dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (2/1) menyebutkan bahwa dalam hampir 10 hari terakhir, banyak terjadi kecelakaan pesawat terbang, dengan beberapa kejadian yang memiliki korban jiwa cukup tinggi, seperti yang terjadi di Korea Selatan.
Selain itu, Erick juga mengungkapkan adanya kecelakaan di Kanada dan Norwegia, meskipun ia memilih untuk tidak menyebutkan jenis pesawat atau jumlah korban demi menjaga etika dan perasaan keluarga korban.
"Saya tidak sebutkan pesawat terbangnya karena ini etika ya. Dan juga jumlahnya saya nggak mau sebutkan karena ini juga menjaga perasaan," kata Erick.
Sebagai respons, Erick menekankan pentingnya melakukan review terhadap kondisi pesawat yang dimiliki masing-masing maskapai untuk memastikan pesawat-pesawat tersebut dalam keadaan aman dan terawat dengan baik.
Selain itu, Erick juga menyoroti pentingnya melakukan evaluasi terhadap tingkat kelelahan kru, meskipun ia yakin para kru yang bertugas sudah berpengalaman dalam menghadapi situasi penerbangan yang berbeda.
"Nah, tentu tadi kita review memastikan bagaimana kondisi pesawat-pesawat terbang yang dimiliki masing-masing maskapai ini supaya benar-benar kita jaga. Dan juga tingkat kelelahan kru juga di-review," ucapnya.
Ia juga mengingatkan agar keselamatan di bandara terus diperhatikan, dengan beberapa bandara sedang menjalani evaluasi terkait sistem keselamatan yang ada.
Erick memberikan apresiasi kepada Bandara Jakarta-Bali, yang telah mencapai tingkat kepatuhan tinggi terhadap standar internasional, meskipun ada beberapa bandara lain yang masih perlu ditinjau lebih lanjut.
Ia juga mengingatkan bahwa kecelakaan bisa disebabkan oleh faktor luar biasa, seperti cuaca ekstrem atau burung yang masuk ke mesin pesawat. Sehingga Airnav diminta untuk memberikan sistem peringatan dini.
"Tapi beberapa airport sedang di-review lagi, termasuk tadi ada beberapa mungkin antisipasi karena beberapa kecelakaan juga itu karena extraordinary. Ada udara, ada burung yang masuk ke mesin, tadi juga kita sudah sampaikan ke AirNav untuk juga early warning," jelas Erick.
Diketahui, insiden kecelakaan pesawat terbaru dialami salah satu maskapai asal Korea Selatan pada hari Minggu (20/12/2024) di Bandara internasional Muan, Korea Selatan. Pesawat yang berangkat dari Bangkok tersebut membawa 175 penumpang dan enam awak kabin.
Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir minta persingkat waktu tempuh kereta bandara
Pesawat tersebut hendak mendarat, namun keluar dari landasan pacu dan menabrak beton dekat pagar Bandara Muan. Dan dari insiden tersebut menyebabkan kurang lebihnya 179 orang tewas, sementara hanya dua orang yang berhasil selamat.
Insiden kedua dialami sebuah pesawat penumpang asal Belanda yang terbang dari Norwegia menuju Belanda, yang keluar dari landasan pacu saat melakukan pendaratan darurat Minggu (29/12/2024) waktu setempat.
Baca juga: Menteri BUMN Erick sebut merger Garuda Indonesia-Pelita masuk peta
Insiden ini terjadi saat pesawat melakukan pendaratan darurat akibat gangguan pada mesin utama. Pesawat tergelincir dari landasan pacu dan nyaris terbalik di Bandara Oslo. Meski dramatis, semua 176 penumpang dan enam awak selamat tanpa cedera serius.
Insiden lainnya dialami sebuah pesawat maskapai asal Kanada yang terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Halifax Stanfield, Kanada setelah mengalami kerusakan pada roda pendaratan pada Sabtu (28/12/2024) malam waktu setempat.
Penerbangan pesawat yang berangkat dari Bandara Internasional St. John’s itu, mengalami masalah pendaratan pada pukul 9:30 AST (0130 GMT Minggu) yang menyebabkan pesawat tergelincir dan terjadi kebakaran pada mesin.