Purwokerto (ANTARA) - Perubahan iklim dan dampak urbanisasi, seperti efek Urban Heat Island (UHI), menjadi tantangan yang semakin mendesak di kota-kota besar Indonesia. Urban Heat Island (UHI) atau bisa juga disebut "Pulau Panas Perkotaan", merupakan fenomena di mana suhu di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya, terutama karena aktivitas manusia, penutupan permukaan dengan beton atau aspal, dan pengurangan ruang hijau.
Kota seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, dan kota-kota lainnya di Indonesia, bisa juga Kota Mataram akan mengalami peningkatan suhu yang signifikan akibat pengurangan ruang hijau serta tingginya kepadatan bangunan. Ironisnya, kebutuhan akan energi terbarukan yang meningkat, terutama dari panel fotovoltaik (PV), sering kali bertentangan dengan upaya memperluas ruang hijau perkotaan. Oleh karena itu, konsep PV-Rooftop Garden yang mengintegrasikan panel PV dengan atap hijau menjadi solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan Indonesia.
Keunggulan Konsep PV-Rooftop Garden
Konsep PV-Rooftop Garden atau “Taman Atap PV” menawarkan pendekatan multifungsi untuk menjawab tantangan urbanisasi dan keberlanjutan. Teknologi ini menggabungkan beberapa keunggulan utama. Pertama, penggunaan panel PV semi-transparan memungkinkan pembangkitan listrik ramah lingkungan dengan memanfaatkan energi matahari secara efisien. Kedua, atap hijau yang diintegrasikan dalam sistem ini mampu menurunkan suhu lingkungan sebesar 3-5°C, yang sangat relevan untuk mengurangi efek Urban Heat Island (UHI) di Indonesia.
Selain itu, teknologi ini juga mendukung manajemen air hujan dengan memungkinkan penyimpanan air yang dapat digunakan kembali untuk penyiraman tanaman tanpa memerlukan daya listrik tambahan. Terakhir, kombinasi atap hijau dengan pergola menciptakan ruang rekreasi yang nyaman bagi penghuni untuk bersantai sambil menikmati lingkungan hijau, menjadikannya solusi ideal untuk memperbaiki kualitas hidup di perkotaan.
Relevansi dan Penerapan di Indonesia
Kondisi geografis dan iklim tropis Indonesia menjadikan konsep PV-Rooftop Garden sangat relevan untuk diterapkan, meskipun terdapat beberapa tantangan teknis dan sosial yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama di Indonesia adalah efek Urban Heat Island (UHI) yang semakin meningkat di kota-kota besar akibat pengurangan ruang hijau yang digantikan oleh beton dan aspal.
Dengan mengintegrasikan PV-Rooftop Garden pada gedung-gedung bertingkat, teknologi ini tidak hanya berpotensi mengurangi panas lingkungan, tetapi juga menyediakan solusi energi bersih untuk bangunan komersial dan hunian. Selain itu, keterbatasan lahan untuk ruang hijau tradisional di kota-kota padat seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan kota lainnya dapat diatasi dengan memanfaatkan atap bangunan sebagai ruang hijau multifungsi, tanpa memerlukan lahan tambahan.
Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan energi surya dengan intensitas radiasi matahari rata-rata 4,8 kWh/m²/hari. Dengan mengintegrasikan PV semi-transparan, bangunan dapat menghasilkan listrik ramah lingkungan sambil tetap mempertahankan fungsi hijau dari atap tersebut.
Selain itu, dengan curah hujan yang tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia, PV-Rooftop Garden dapat menjadi solusi efektif untuk pengelolaan air hujan. Sistem ini memungkinkan penyimpanan dan penggunaan ulang air hujan, sehingga dapat membantu mengurangi risiko banjir yang menjadi masalah kronis di banyak kota besar. Kombinasi antara energi terbarukan, pengelolaan lingkungan, dan efisiensi ruang menjadikan PV-Rooftop Garden solusi yang sangat relevan untuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan di Indonesia.
Strategi Penerapan di Indonesia
Supaya PV-Rooftop Garden dapat diterapkan secara luas di Indonesia, beberapa strategi penerapan perlu dipertimbangkan. Pertama, adaptasi dengan kebijakan pusat dan daerah sangat penting. Pemerintah perlu membuat kebijakan yang mendukung penerapan teknologi ini, termasuk memberikan insentif pajak bagi pihak yang mengintegrasikan PV-Rooftop Garden dalam lingkungan mereka.
Selain itu, pengembangan teknologi lokal menjadi kunci keberhasilan jangka panjang. Kerjasama antara universitas, industri, dan pemerintah dapat mendorong produksi panel PV semi-transparan dan komponen terkait secara lokal, sehingga mengurangi biaya impor dan mempercepat penerapan teknologi.
Pendidikan dan sosialisasi kepada masyarakat juga memegang peranan penting. Masyarakat perlu diberi pemahaman yang cukup mengenai manfaat teknologi ini, tidak hanya dari segi penghematan energi, tetapi juga dalam pengurangan suhu dan peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan. Fokus penerapan awal dapat diarahkan pada gedung-gedung bertingkat, seperti apartemen, hotel, dan kantor, dimana kebutuhan energi tinggi dan ruang terbatas.
Terakhir, pendekatan berbasis masyarakat dapat memperkuat keberlanjutan kegiatan ini. Dengan melibatkan masyarakat dalam perawatan dan pengelolaan PV-Rooftop Garden, rasa kepemilikan terhadap teknologi ini akan meningkat, serta mendorong penerapan yang lebih luas dan efektif.
Penyelarasan dengan Target Transisi Energi dan Target World Water Forum
Penerapan PV-Rooftop Garden sejalan dengan target transisi energi Indonesia dan agenda global seperti World Water Forum, yang mengedepankan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. Indonesia telah menetapkan target peningkatan bauran energi terbarukan hingga 23% pada tahun 2025. Integrasi PV semi-transparan pada PV-Rooftop Garden mendukung pencapaian target ini dengan memanfaatkan potensi energi surya yang melimpah di Indonesia.
Bangunan yang menggunakan sistem ini tidak hanya menjadi konsumen energi, tetapi juga produsen energi bersih, sehingga membantu mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Pendekatan ini relevan dengan upaya Indonesia untuk mempercepat transisi menuju sistem energi yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Selain itu, World Water Forum menggarisbawahi pentingnya inovasi dalam pengelolaan sumber daya air untuk mengatasi tantangan air global, termasuk kelangkaan air, banjir, dan polusi. PV-Rooftop Garden menawarkan solusi konkret untuk pengelolaan air hujan di wilayah perkotaan dengan tingkat limpasan air yang tinggi. Sistem ini memungkinkan penyimpanan dan penggunaan ulang air hujan secara efisien, yang tidak hanya membantu mengurangi risiko banjir di kota-kota besar Indonesia, tetapi juga mendukung penghematan air untuk kebutuhan penyiraman tanaman. Dengan pendekatan berbasis teknologi ini, Indonesia dapat menunjukkan komitmen pada pengelolaan air yang berkelanjutan, sejalan dengan tema-tema besar yang diangkat dalam World Water Forum.
Melalui PV-Rooftop Garden, Indonesia dapat memadukan inovasi energi terbarukan dan pengelolaan air secara sinergis. Kombinasi ini tidak hanya mendukung pencapaian target transisi energi nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam upaya global untuk menghadirkan solusi terintegrasi di bidang air dan energi. Dengan adopsi teknologi ini, Indonesia berpotensi menjadi model bagi negara berkembang lainnya dalam mengintegrasikan pendekatan keberlanjutan untuk mendukung pembangunan yang merata dan tangguh di masa depan.
Penutup
Sebagai penutup, penerapan konsep PV-Rooftop Garden di Indonesia tidak hanya menawarkan solusi praktis, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi masa depan perkotaan. Dengan mengintegrasikan energi terbarukan, pengelolaan air hujan, dan ruang hijau yang fungsional, teknologi ini menjadi simbol dari inovasi berkelanjutan yang mampu mengatasi berbagai tantangan urbanisasi dan perubahan iklim. PV-Rooftop Garden memungkinkan kota-kota besar Indonesia untuk mengurangi dampak efek Urban Heat Island (UHI), memanfaatkan potensi energi surya yang melimpah, dan mengelola sumber daya air secara efisien tanpa memerlukan lahan tambahan. Lebih dari sekadar solusi teknis, konsep ini juga menawarkan peningkatan kualitas hidup melalui ruang rekreasi hijau yang menyatu dengan bangunan, memberi rasa nyaman dan harmoni dalam lingkungan perkotaan yang padat.
Dengan dukungan kebijakan pemerintah yang pro-energi terbarukan, pengembangan teknologi lokal, serta kesadaran masyarakat yang semakin tinggi, PV-Rooftop Garden memiliki potensi besar untuk diterapkan secara luas di Indonesia. Tidak hanya berkontribusi pada pencapaian target transisi energi nasional, tetapi juga dapat memperkuat posisi Indonesia dalam upaya global menuju pembangunan yang lebih merangkul semua pihak, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Teknologi ini sejalan dengan agenda besar World Water Forum dalam menciptakan solusi cerdas untuk pengelolaan sumber daya air yang lebih efisien dan berkelanjutan. Melalui penerapan konsep PV-Rooftop Garden, Indonesia tidak hanya berpotensi menjadi pelopor dalam integrasi teknologi energi dan air di wilayah perkotaan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi negara berkembang lainnya untuk mewujudkan kota-kota masa depan yang lebih hijau, tangguh, dan berkelanjutan.
*) Penulis adalah Dosen Bidang Teknik Sistem Termal dan Energi Terbarukan, Universitas Jenderal Soedirman