Musikalisasi surat Kartini hidupkan gagasan Kartini kekinian

id Arifah Fauzi,Kartini,surat Kartini,Habis Gelap Terbitlah Terang,Arifatul Choiri Fauzi,musikalisasi surat-surat Kartini

Musikalisasi surat Kartini hidupkan gagasan Kartini kekinian

Aktivis perempuan Inayah Wahid (kiri), Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kedua kiri), Mendikdasmen Abdul Mu'ti (ketiga kiri), Ibu Negara ke-4 RI Sinta Nuriyah Wahid (ketiga kiri bawah), Menteri PPPA Arifah Fauzi (keempat kiri), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Rini Widyantini (keempat kanan), Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana (ketiga kanan), Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti (kanan) dalam acara "Habis Gelap Terbitlah Terang, Suara Perempuan dalam Budaya" di Kompleks Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (21/4/2025) malam. (ANTARA/Anita Permata Dewi)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi mengatakan bahwa musikalisasi surat-surat RA Kartini adalah cara untuk menghidupkan kembali gagasan-gagasan Kartini dalam konteks kekinian.

"Hari ini dengan musikalisasi surat-surat Kartini yang bertema suara perempuan dalam budaya, tidak sekadar mengenang Kartini sebagai tokoh sejarah, tetapi juga menghidupkan kembali gagasan-gagasannya dalam konteks kekinian," kata Arifah Fauzi dalam acara "Habis Gelap Terbitlah Terang, Suara Perempuan dalam Budaya" di Kompleks Kemendikbudristek, Jakarta, Senin (21/4) malam.

Dalam acara tersebut, Arifah Fauzi berkesempatan membacakan surat-surat Kartini yang dikirimkan untuk temannya di Belanda.

Arifah Fauzi mengatakan lewat karya "Habis Gelap Terbitlah Terang", Kartini menegaskan bahwa suara perempuan bukan hanya layak didengar, tetapi penting untuk terus membangun peradaban bangsa.

"Kartini menuliskan keresahan dan cita-citanya sebagai perempuan yang hidup dalam bayang-bayang budaya patriarki. Ia tidak menolak budaya, tetapi mempertanyakan, mengkritisi, dan menyalakan api kesadaran bahwa perempuan juga punya suara. Suara untuk didengar, suara untuk dipertimbangkan, dan suara untuk mengubahnya, serta suara untuk ikut menentukan," kata Arifah Fauzi.

Baca juga: Hari Kartini, PAM Surya Sembada Surabaya gelar health talk untuk kesehatan perempuan

Selain itu, menurutnya, Kartini juga memberikan pesan bahwa perempuan yang diberikan kesempatan untuk belajar dan mengungkapkan pendapat, mampu menjadi agen perubahan di masyarakat, tanpa melepas nilai-nilai luhur budaya.

Dalam kesempatan itu, Menteri PPPA menyampaikan apresiasi kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang sudah menginisiasi acara tersebut.

Baca juga: Wagub NTB harapkan perempuan berprestasi di peringatan Hari Kartini

"Spirit malam ini dibuktikan dengan inisiasi acara ini sebagai wujud kolaborasi Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak," kata Arifatul Choiri Fauzi.

Kementerian PPPA bersama Kementerian Kebudayaan pun telah menandatangani nota kesepahaman untuk bersama-sama menyelesaikan isu-isu perempuan dan anak dari sudut pandang kebudayaan.