Kemenpupr rampungkan pembangunan masjid BUMN di Lombok

id Masjid BUMN

Mataram (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) telah merampungkan pembangunan masjid bantuan dari beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk warga korban gempa bumi di Desa Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Masjid Al-Islahudin yang dibangun di Dusun Pakel, Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari tersebut diresmikan oleh Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid di Lombok Barat, Jumat (8/3).

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid disaksikan Wakil Ketua I Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi NTB, TGH Munajib, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Kementerian PUPR, Bidang Cipta Karya, Andria Hidayati Kementerian PUPR.

Usai menandatangani prasasti, Fauzan mengucapkan terima kasih kepada seluruh BUMN yang telah membantu masyarakat Dusun Pakel dalam pembangunan masjid. Terlebih pembangunan masjid yang sebelumnya mengalami rusak berat akibat gempa bumi tersebut dibangun dengan struktur tahan gempa.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan, baik materil, moril, doa dan tenaga sehingga masjid ini dapat tuntas dengan baik. Terlebih kepada Kementerian PUPR," katanya.

Sementara itu, PPK, Kementerian PUPR, Bidang Cipta Karya, Andria Hidayati, menyebutkan anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan Masjid Al-Islahudin di Dusun Pakel, Desa Gunungsari, mencapai miliaran rupiah.

"Saya tidak hapal berapa total anggaran yang habis, tapi yang jelas bangunan masjid ini masuk hitungan miliaran rupiah," ujarnya.

Masjid Al-Islahudin luasnya 15 x 15 meter persegi. Terdiri atas bangunan masjid, menara, tempat wudhu, dan halaman.

Khusus untuk pemasangan paving blok halaman masjid, pengadaan tandor air dan pengeras suara dibeli menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan PT Wika.

Kepala Dusun Pakel, Sabihin, mengaku sangat bersyukur telah dibangunkan masjid tahan gempa seperti konstruksi rumah instan sehat sederhana (Risha) oleh pemerintah.

"Kalau masyarakat di sini (Dusun Pakel), tidak mungkin dapat membangun, karena biaya yang lumayan besar, apalagi masyarakatnya terkena gempa bumi," tuturnya.

Sabihin juga berterimakasih kepada semua donatur yang telah membantu masyarakatnya sampai bisa memiliki masjid yang cukup bagus setelah gempa.

"Semua biaya pembangunan ditanggung pemerintah. Tidak ada sedikitpun swadaya atau dibebankan kepada masyarakat yang menjadi korban gempa," ucap Sabirin.